Tuesday, April 16, 2024
HomeLainnyaWisataMakam Rekaveny Soerya nan Damai di Sasano Punggowo Nongsa

Makam Rekaveny Soerya nan Damai di Sasano Punggowo Nongsa

spot_img

SURYAKEPRI.COM, BATAM – Komplek Padepokan dan Pemakaman Sasono Punggowo kini bisa menjadi sarana untuk belajar.

Beberapa hal bisa dijadikan pengetahuan baru, terlebih untuk anak-anak dan generasi muda. Terutama terkait flora dan fauna.

Sejak sepekan lalu, sejenis tumbuhan yang lebih banyak hidup di kawasan Benua Australia dan Amerika, mulai menghuni komplek tersebut. Tumbuhan itu adalah weeping tea tree.

HM Soerya Respationo, pemilik Sasono Punggowo mempersilakan siapapun untuk berkunjung ke kawasan ini.

Baca: Inovasi Mahasiswa Undip, dari Kebisingan Bandara Diubah Jadi Energi Listrik

Baca: 7th Singapore-Indonesia Six Bilateral Economic Working Groups, BP Batam Tawarkan Sejumlah Proyek

Baca: Asyiknya Ketika Youtuber Plat BP Batam Ngejus Bareng

Apalagi anak anak dan generasi muda yang ingin mengetahui berbagai hal tentang flora dan fauna yang bukan asli hidup di Batam atau Kepri.

Weeping tea tree ini memang didatangkan langsung dari Selandia Baru. Pohon ini tumbuh rindang dan bisa mencapai ketinggian enam hingga delapan meter.

Burung-burung dan lebah, di kawasan asli tumbuhnya selalu tertarik mengunjungi weeping tea tree.

Selain weaping tea tree, di area Sasono Punggowo kini juga ada burung kasuari. Burung ketiga terbesar di dunia setelah burung unta dan emu ini bisa dilihat di sisi kiri ketika masuk ke Sasono Punggowo.

Burung yang terkenal berbahaya dengan tendangannya itu, berada satu sisi dengan kandang rusa. Dua pasang rusa juga hadir di Sasono Punggowo. Beberapa ekor kakak tua love bird, jalak, perkutut, jenis burung lainnya juga menyemarakkan kicauannya di Sasono Punggowo.

Satu ekor induk kalkun dengan tiga anaknya juga ada. Demikian juga dengan ayam afrika, bisa ditemukan. Keriuhan angsa bebek dan entok saban hari selalu terdengar.

Di komplek tersebut ada juga danau kecil dengan kedalaman 4,5 meter. Beberapa jenis ikan tempak hidup di kawasan ini.

Dalam beberapa kesempatan, beberapa kelompok masyarakat melakukan aktivitas di kawasan ini. Ada yang menggunakannya untuk rapat, ada kelompok beladiri menggunakannya saat kenaikan tingkat.

Beberapa kelompok pecinta alam juga pernah berkemah hingga 14 tenda di Sasono Punggowo.

Pada suatu kesempatan, Gubernur H Nurdin Basirun seakan “mempromosikan” Padepokan dan Pemakaman Sasono Punggowo untuk beberapa aktivitas warga.

Dalam dua kesempatan peringatan 40 hari wafatnya almarhumahm Hj Rekaveny binti Fadli Gatam, istri HM Soerya Respationo, Nurdin menyebutkan tempat tersebut sangat inspiratif.

“Tempat sangat indah. Kami sudah beberapa kali melihat. Kami mengundang atas nama keluarga untuk datang, untuk takziah,” kata Nurdin, suatu kali.

Lokasi yang cukup alami ini memang menyediakan sejumlah tempat. Ada aula yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas, kondisi lokasinya juga sangat menarik.

“Tempat ini bisa mendatangkan inspirasi,” kata Nurdin.

Di Komplek ini, ada makam salah seorang tokoh perempuan inspiratif Kepri, Hj Rekaveny Soerya Respationo.

Hj Rekaveny wafat pada 25 Januari 2017 dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Sasono Punggowo.(***)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER