Sunday, May 19, 2024
HomeBatamNoor Lizah Nurdin Buka Seminar HAN

Noor Lizah Nurdin Buka Seminar HAN

spot_img

SURYAKEPRI.COM – Ibu Gubernur Kepri Hj. Noor Lizah Nurdin meminta seluruh orangtua di Kepri untuk mengawasi dan tegas terhadap penggunaan Gadget pada anak. Sebab gadget bisa menjadi salah satu jalan terjadinya kekerasan terhadap anak.

Penegasan itu disampaikan Noor Lizah Nurdin saat membuka seminar sehari bersempena dengan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2017 tingkat Provinsi Kepri dan Tingkat Kota Batam, Rabu (2/8). Tema  yang diangkat “Perlindungan Anak kepada Organisasi Wanita di Kota Batam Tahun 2017.”

Noor Lizah mengatakan setiap orangtua merupakan garda terdepan dalam memberikan perlindungan terhadap anak dalam segala bentuk kekerasan. Salah satu pintu masuk kekerasan tersebut adalah Gadget tersebut.

“Anak-anak yang lemah kontrol dari orangtuanya akan sangat bebas menggunakan gadget. Dengan situasi psikologis mereka yang sangat rentan bisa gampang terpengaruh hal-hal negatif. Mulai dari pornografi, sasaran kelompok teroris,  seks bebas, penjualan anak,  pemerkosaan sampai pada paham-paham radikal yang bertentangan dengan ideologi bangsa,” ungkap Noor Lizah dihadapan peserta seminar yang rata-rata berasal dari seluruh organisasi perempuan se-Kepri.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua I PKK Kota Batam Erlita Sari Amsakar, Asisten Deputi Anak Berkebutuhan Khusus Indra Gunawan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Kepala Badan Pemberdayaan, Kepala Dinas Pemberdayaan Pemberdayaan  Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Misni, Kepala Badan Perempuan Kota Batam Umiyati, para Pimpinan Organisasi Perempuan, Pemerhati Perempuan dan Anak.

Lebih lanjut Noor Lizah menyampaikan bahwa pengaruh negatif pada anak-anak hanya bisa diselamatkan oleh orangtuanya dan linkungan yang sehat. Oleh karena itu, Noor Lizah meminta seluruh orangtua meningkatkan komunikasi pada anak dan termasuk pengawasan.  Dunia cyber hanya bisa diimbangi dengan membangun komunikasi secara intensif dengan anak. Wakil Ketua I PKK Kota Batam Erlita Sari Amsakar, berharap seminar tersebut bisa semakin memperkuat kepedulian masyarakat terhadap kekerasan kepada perempuan dan anak.

Apalagi Kota Batam telah mendapatkan Penghargaan Pratama Kategori Kota Layak Anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan RI. Penghargaan lainnya yaitu  Penyesaian Akte Kelahiran Terbanyak se-Kepri. Artinya kesadaran masyarakat dalam mengurus identitas anak sudah jauh lebih bagus.

“Selain itu Batam juga diperkuat dengan Perda No 2 Tahun 2016 tentang  Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Seluruh yang kita peroleh ini merupakan modal dasar dalam gerakan memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak terhadap kekerasan,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Kepri, Misni SKM, MSi menyebutkan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Kepri disejalankan dengan peringatan HAN tingkat Kota Batam. Pelaksanaannya hari Puncak HAN dipusatkan di Dataran Engku Batam Center, pada Kamis (3/8).  Dihadiri oleh Gubernur Kepri beserta istri, Walikota Batam beserta istri, Wakil Walikota Batam beserta istri, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), para pimpinan organisasi perempuan dan pemerhati anak.

Untuk angka kekerasan terhadap anak dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat, sudah mamperlihatkan penurunan. Untuk tahun 2014 tercatat di P2TP2A ada 180 kasus kekerasan. Untuk tahun 2015 tercatat 145 kasus dan tahun 2016 ada 95 kasus. Namun kasus yang tercatat itu belum termasuk kasus yang ditangani Kabupaten/Kota, Kepolisian dan Lembaga pemerhati anak.

Sementara dari data Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Tahun 2014 jumlah kasus 222 dengan jumlah anak yang terlibat 352 anak. Tahun 2015 jumlah kasus 223 kasus dengan jumlah anak yang terlibat sebanyak 350 anak. Dan tahun 2016 ada sebanyak  198 dengan jumlah anak yang terlibat 296 anak. “Kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa dicegah dengan kepedulian dari masyarakat. Semoga Kepri semakin baik dalam menciprakan Kota layak anak,” tambah Misni.

Tema utama HAN Tahun 2017 kali ini adalah Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga. Acara puncak HAN juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan talenta dari anak-anak Kepri. Mulai dari tari masal, puisi, nyanyi dan atraksi bakat lainnya.(*/ria)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER