
SURYAKEPRI.COM – Gubernur H Nurdin Basirun menegaskan pihaknya tidak diam dengan kondisi perlambatan ekonomi saat ini. Kepri harus bangkit dan bergerak laju membangkitkan perekonomiannya.
“Tembok penghambat salah satunya pelayanan birokrasi, akan terus kita perbaiki. Pertumbuhan ekonomi harus terus kita dorong. Sudah saatnya kita bisa mandiri. Jangan terus bergantung dengan luar negeri,” kata Nurdin saat Pelepasan Tim Ekspedisi Layanan Kas Keliling Edukasi Publik Dan PBSI ke Pulau Terdepan Terpencil Tertinggal (3T) Serta Penandatanganan MoU Pilot Project BI Jangkau di Pelabuhan Batu Ampar Batam, Selasa (8/8).
Menurut Nurdin, sangat banyak potensi yang dimiliki Kepri untuk terus dikembangkan. Seperti potensi pariwista, perikanan dan perkebunan. Potensi itu tersebar merata seperti di Lingga, Bintan, Natuna hingga Anambas. “Potensi ini yang akan terus kita manfaatkan dan perbesar ke depannya,” kata Nurdin.
Pada kesempatan itu, Nurdin menegaskan kedaulatan mata uang rupiah harus terus terjaga di seluruh wilayah Indonesia. Jangan ada transaksi mata uang asing di wilayah NKRI. Tidak hanya kedaulatan mata uang rupiah, kata Nurdin, tapi kedaulatan lain seperti ekonomi, kedaulatan pangan juga harus terus dijaga.”Kita tidak rela, kedualatan wilayah NKRI terancam. Karena akan mengganggu stabilitas wilayah negara kita tercinta, ” kata Nurdin Basirun
Keberadaan uang rupiah, kata Gubernur, sudah seharusnya menjadi transaksi resmi dan sah di wilayah NKRI. Karena itu merupakan mata uang sah negara ini. Diakui Nurdin, di Kepri pihaknya terus melakukan pengawasan bersama pihak terkait. Karenanya, dia sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan BI bekerjasama dengan TNI Anglatan Laut ini.