SURYAKEPRI.COM – Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan kebutuhan dokter yang akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau cukup tinggi. Terlebih para dokter spesialis sangat dibutuhkan cukup banyak.
“Kepri ini kekurangan dokter spesialis, kalau bisa dokter spesalis kita ambil dari anak tempatan karena mereka lebih paham kondisi geografis Kepri sehingga pastinya lebih betah dan tak ingin pindah ke daerah lain. Dokter spesailis tersebut nantinya bukan dokter spesalis biasa tapi dokter yang hafal Al-Qur’an 30 juz,” kata Nurdin saat menghadiri acara Pisah Sambut Peserta Program Interenship Dokter Indonesia (PIDI) Angkatan IV tahun 2016 dan Angkatan IV tahun 2017 di Aula Wan Sri Beni, Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (14/11).
Turut hadir pada acara ini Wakil Ketua KIDI Pusat dr. Wawang S. Sukaria, Sp.OG, Ketua KIDI Provinsi Kepri, Kepala RSAL Kota Tanjungpinang dan para Dokter Pendamping.
Menyadari posisi strategis para tenaga dokter dalam pelayanan kesehatan, Gubernur sangat mengharpkan bahwa peserta PIDI dapat meningkatkan profesionalismenya seiring dengan peningkatan akhlak dan empati dalam melayani. Tidak dapat ditampik, bahwa dapat dikatakan tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan kesehatan di negeri ini masih relatif rendah. Akibatnya, tidak sedikit dari masyarakat yang mampu mencari pelayanan kesehatan ke negara tetangga.
“Tentunya hal ini merugikan dan membebani masyarakat kita. Kita tidak ingin kejadian ini berlanjut terus. Oleh karena itu adalah merupakan tugas kita semua khususnya para dokter untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kita ingin Indonesia berdaulat dari segala macam aspek, bukan hanya aspek ekonomi tapi juga harus berdaulat dari aspek kesehatan,” ujar Nurdin.