
SURYAKEPRI.COM – Gubernur Kepri H Nurdin Basirun meminta setiap guru harus terus berinovasi dan berbenah meningkatkan kualitasnya agar tidak ketinggalan zaman. Sebab salah satu penentu meningkatnya mutu pendidikan adalah kualitas gurunya.
“Karena itu, etos kerja setiap guru harus diperbaiki guna mencapai perubahan ke arah lebih baik. Kalau tak ada etos dan semangat kerja jangan harap bisa mencapai perubahan. Etos kerja harus dibangun secara bersama. Etos kerja itu juga nantinya yang digunakan dalam melawan kemiskinan dan kebodohan,” kata Nurdin di hadapan ribuan guru dari seluruh Indonesia pada Pembukaan Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) ke-5 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Ballroom Hotel Pacific, Kota Batam, Jumat (2/2).
Tidak itu saja, kata Nurdin, kemampuan kompetensi guru juga harus diperbaiki di samping perbaikan dalam bidang kesejahteraan. Ke depan, guru tidak lagi harus berhenti dalam pendidikan strata satu tetapi harus lebih dan bahkan strata tiga.
“Pemprov Kepri sangat fokus dalam program penurunan angka kemiskinan dan kebodohan. Musuh kita yang paling utama saat ini adalah kemiskinan dan kebodohan itu. Maka, guru sebagai garda terdepan saya harap bisa membantu pemerintah dalam menuntaskan musuh bersama kita ini. Terus belajar. Tingkatkan pendidikan kompetensi” pinta Nurdin.
Nurdin berharap Konkernas dapat menghasilkan terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi yang bisa membantu pemerintah dalam pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.
Sementara pada kesempatan yang sama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta setiap guru harus punya impian untuk menyusun gagasan-gagasan dan konsepsi untuk kemajuan bangsa. Mendagri mengatakan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan makin besar terutama tentang radikalisme dan teroris. Guru merupakan orang paling terdepan dalam mengemban tanggungjawab untuk mengatasi ancaman itu.
“Guru merupakan garda terdepan dalam mengamalkan dan mengamankan Pancasila. Menjaga kedaulatan dan ideologi negara. Ajaran-ajaran guru harus bisa sampai dengan baik kepada anak-anak didiknya sehingga bisa menghasilkan penerus bangsa yang tangguh yang tidak mudah terprovokasi dan tersusupi oleh ideologi apapun,” tegas Tjahjo.