
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga pengusaha buka suara merespons kebijakan Bank Dunia tersebut.
Darmin maupun Sri Mulyani senada pemangkasan tersebut lantaran perang dagang Amerika Serikat dan China tak kunjung reda dan bakal berpengaruh negatif kinerja ekspor Indonesia.
Sri Mulyani menekankan bahwa saat ini pemerintah lebih fokus meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi. Ini bermaksud agar dampaknya lebih terasa dalam mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Sementara itu, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan Rp 14.303 di semester II. Sementara, di semester I sebesar Rp 14.197 per dolar AS. (*/dtc)