
Ketinggian 0,5 meter masih dinilai penting karena secara lokal situasi di laut memiliki morfologi yang beragam.
“Jadi kejadian 0,5 meter pada pantai tertentu bisa melompat jadi beberapa meter meskipun awal datangnya setengah meter tapi kalau di wilayah teluk bisa naik,” kata Dwikorita.
Ia mengatakan, masyarakat yang berada di wilayah yang telah disebutkan terus menyiapkan diri apabila terjadi tsunami.
Dwikorita menyarankan masyarakat menjauhi pantai dan mencari tempat yang tinggi hingga waktu peringatan dini tsunai berakhir.
“Sampai saat ini kami belum mengakhiri peringatan dini tsunami. Jadi masyarakat kami imbau untuk tetap tenang, jangan percaya dengan berita hoaks, masih minta diimbau dengan tenang meninggalkan pantai menuju tempat yang lebih tinggi,” kata dia.
Warga panik
Getaran gempa cukup kencang terasa di Kota Depok, Jawa Barat. Guncangan itu bahkan sampai sekitar satu menit pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB.
Berdasarkan laporan BMKG, telah terjadi gempa berpotensi tsunami di Banten pada kedalaman 10 km dengan kekuatan 7,4 SR.
“Sangat kencang getarannya di ITC. Pemilik toko dan pengunjung berhamburan keluar,” kata Sisca, seorang pemilik toko di ITC Kota Depok.
Seperti dirilis Republika, kepanikan juga melanda para petugas Satpol PP Depok yang berada di Gedung Baleka II yang berlari keluar gedung. “Gempanya kencang sekali. Kepala kami pusing,” ujar petugas Satpol PP Kota Depok, Delfian.
Para penghuni Apartemen Margonda Resudence (Mares) IV dan V juga panik saat gempa terjadi. “Semuanya berusaha turun dan berlari keluar. Goncangannya cukup kencang,” tutur seorang penghuni, Yadi.(rep/prk)