SURYAKEPRI.COM – Kurs rupiah sempat terapresiasi atau menguat 0,07 persen ke level Rp14.250 per dolar AS. Namun hanya berlangsung sesaat dan langsung melemah, Rabu (7/8/2019).
Rupiah langsung terdepresiasi atau melemah atau depresiasi 0,20 persen mulai pukul 10.05 WIBÂ ke level Rp14.293 per dolar AS.
Padahal, menurut laporan Wartaekonomi, dengan catatan koreksi sebesar 1,97% dalam sepekan terakhir, secara teknikal rupiah punya peluang unggul terhadap dolar AS.
BACA JUGA: BI Intervensi, Menjaga Rupiah dari Serangan Dolar AS
BACA JUGA:Â Survey BI: Konsumen Indonesia Khawatirkan Ketersediaan Lapangan Kerja
BACA JUGA:Â Ini Dia Poin-poin Aturan BI Tentang Pasar Uang dan Valas
Kendati bergerak variatif dengan kecenderungan melemah, performa rupiah berpeluang lebih baik dibanding dolar Australia dengan apresiasi sebesar 0,34%.
Di jajaran mata uang Asia, rupiah tercatat sebagai mata uang terlemah keempat. Hanya unggul atas won (0,17%), ringgit (0,03%), dan baht (0,02%).
Di tengah isu manipulasi mata uang oleh Cina, mayoritas mata uang Benua Kuning Asia kembali tunduk terhadap dolar AS.
Daftar mata uang Asia yang terkoreksi di hadapan dolar AS meliputi yuan (-0,34%), dolar Singapura (-0,17%), won (-0,16%), dan baht (-0,075), sedangkan yang menguat meliputi yen (0,31%), dolar Hongkong (0,02%), dan dolar Taiwan (0,01%).