
Rupanya, alasannya Soekarno sangat bernuansa Islami. Alasan itu mencerminkan tingginya kecintaan Sang Penggali Pancasila pada agama yang dianutnya, Islam.
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia tak terlepas dari Peristiwa Rengasdengklok.
Para pemuda, yaitu Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan Menteng 31 “mengamankan” Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Karawang.
Baca: Sambut Hari Kemerdekaan, Presiden Joko Widodo Tampak Bedelau
Para pemuda itu ingin Soekarno-Hatta secepatnya memproklamirkan kemerdekaan karena Jepang sudah dikalahkan Sekutu dalam Perang Pasifik.
Peristiwa ini terjadi pada 16 Agustus 1945 pukul 03:00 WIB.
Setelah melalui rangkaian proses yang dinamis dan dramatis, Soekarno pun mengatakan waktu yang tepat untuk proklamasi kemerdekaan adalah tanggal 17 Agustus.
Soekarni tak sependapat dengan Soekarno. Dia pun bertanya mengapa Soekarno tidak memproklamasikan kemerdekaan saat itu juga, yang berarti tanggal 16 Agustus.
Namun Soekarno bersikeras ingin memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus. Mengapa Soekarno begitu teguh pada pendiriannya?