Dengan tantangan ekonomi global yang semakin dinamis, Presiden mengutarakan kunci untuk menghadapinya adalah dengan terus meningkatkan daya saing nasional, bertumpu pada kualitas SDM berbasis teknologi.
“Saat negara-negara lain ekonominya melambat, ekonomi kita harus mampu tumbuh. Situasi krisis harus kita balik sebagai peluang, kita harus jeli.”
- BACA JUGA: Aturan Pembiayaan Ekspor Nasional Diteken Presiden Jokowi
BACA JUIGA: Presiden Segera Terbitkan Perpres Sistem Zonasi Pendidikan - BACA JUGA: Dunia Pendidikan Indonesia Siap Gunakan Kecerdasan Buatan
“Kita manfaatkan kesulitan sebagai kekuatan untuk bangkit, untuk tumbuh, untuk Indonesia Maju,” ujar Presiden Jokowi di ruang sidang Tahunan MPR/DPR.
Sesuai dengan tema kebijakan fiskal tahun 2020, fokus RAPBN diarahkan pada lima hal utama, yaitu: Pertama, penguatan kualitas SDM untuk mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, terampil, dan sejahtera.
Kedua, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi.
- BACA JUGA: Jokowi Jamin Menteri Terbanyak Pasti Dari PDIP
- JOKOWI: Foto-foto Saat Tiba di Batam Hj Iriana Jokowi Tersenyum Sumringah
Ketiga, penguatan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi dan antisipasi aging population.
Keempat, 9 penguatan kualitas desentralisasi fiskal untuk mendorong kemandirian daerah. Kelima, antisipasi ketidakpastian global.
“Dalam RAPBN tahun 2020, belanja negara direncanakan akan mencapai Rp2.528,8 triliun, atau sekitar 14,5% dari PDB.”
“Belanja negara tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kualitas SDM dan melanjutkan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi,” jelas Presiden Jokowi. (*)