
WASHINGTON, SURYAKEPRI.COM – Tarif impor terbaru yang dikeluarkan Presiden
Donald Trump terhadap China justru menjadi senjata makan tuan.
Pelaku industri alas kaki di negeri Paman Sam, pada Rabu (28/8/2019), meminta
agar tarif impor baru tersebut dihapus. Pasalnya, penerpan tarif terbaru justru jadi “pembunuh” tenaga kerja pada industri sepatu di Amerika Serikat.
Eskalasi perang dagang AS dan China terus menajam menyusul keputusan Presiden
Donald Trump memperbesar tarif impor menjadi 5 persen terhadap sebagian besar
produk dari China ke AS.
Kenaikan tarif impor lima persen, yang kemudian akan ditingkatkan secara bertahap
menjadi 15 persen dan 30 persen, hingga Desember dan membidik sejumlah produk populer, seperti laptop, ponsel, dan beberapa jenis sepatu.
- BACA JUGA: Eskalasi Perang Dagang Bikin Bursa Asia Bertumbangan
- BACA JUGA: China Berlakukan Tarif Baru Terhadap Barang Impor dari AS Senilai $ 75 miliar
Lebih dari 200 produsen dan pengecer sepatu, termasuk merek-merek besar seperti
Nike dan Foot Locker, menandatangani surat yang memperingatkan bahwa tarif baru
itu mengakibatkan konsumen AS harus membayar lebih mahal sebesar US $ 4 miliar per tahun dan itu berpotensi melemahkan perekonomian.
“Kami sudah memberi tahu Gedung Putih sejak awal, bahwa kenaikan tarif impor membuat pengeluaran masyarakat Amerika meningkat dalam bentuk harga yang lebih mahal, dan bahwa karena pajak impor kami yang sudah tinggi, ini akan menjadi “pembunuh” tenaga kerja,” kata Matt Priest, presiden Footwear Distributors and Retailers Amerika melalui sebuah pernyataan tertulis.
Bantah klaim Trump