Thursday, April 18, 2024
HomeLainnyaNasional1 Muharam atau 1 Suro Diwarnai Aneka Tradisi hingga Kemasan Kekinian

1 Muharam atau 1 Suro Diwarnai Aneka Tradisi hingga Kemasan Kekinian

spot_img

Untuk memperkenalkan kalender Islam pada masyarakat Jawa, maka Sunan Giri II membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriah dengan sistem kalender Jawa pada tahun 931 H atau 1443 tahun Jawa baru.

Pada saat itu, Sultan Agung menyerukan agar rakyatnya bersatu untuk melawan Belanda di Batvia demi menyatukan Pulau Jawa. Oleh karena itu, ia menyatukan seluruh kalangan masyarakat, termasuk kaum santri dan abangan.

Baca: Agar Tidak Boros, Ini 8 Tips Hemat Saat Belanja Bulanan di Supermarket

Untuk mengontrol pemerintahannya, setiap hari Jumat Legi (hari pasaran Jawa) diadakan laporan pemerintahan setempat.

Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga disertai dengan pengajian yang dilakukan oleh para penghulu kabupaten, sekaligus diadakan ziarah kubur dan haul ke makam Ngampel (Sunan Ampel) dan Giri.

Oleh karena itu, 1 Muharam atau 1 Suro yang dimulai pada hari Jumat Legi secara tidak langsung turut dianggap sakral.

Dikemas kekinian

Berbagai acara yang terkait menyambut 1 Muharam kini tak semua berbau tradisi. Acara dikemas dalam even yang lebih kekinian.

Di Jakarta misalnya digelar Muharram Festival 2019. Sejumlah artis top ibu kota ikut memeriahkan acara tersebut. Gubernur DKI Jakarta, Anie Baswedan yang turut serta dalam keramaian itu.

Digelar di Bundaran Hotel Indonesia, acara tersebut berhasil menyedot perhatian masyarakat.

Selain hiburan dari artis ibu kota, ada juga salat magrib dan isya berjamaah yang digelar di area tersebut

Ada juga pawai obor yang membuat acara semakin meriah. Terlihat deretan milenial mengikuti pawai tersebut. Mereka terlihat antusias dengan kegiatan ini. (kompas/detik)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER