Diperkirakan Perlu Dana Rp466 Triliun:
Sri Mulyani Sebut Tiga Sumber Pembiayaan Ibukota Baru

Kantor Bupati Penajam Paser Utara, calon ibukota baru Republik Indonesia. (Foto: Indonesia.id)
Kantor Bupati Penajam Paser Utara, calon ibukota baru Republik Indonesia. (Foto: Indonesia.id)

JAKARTA, SURYAKEPRI.COM – Pemerintah menganggarkan sekitar Rp466 triliun untuk pembangunan ibukota baru di Penajam Paser Utara, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan tiga sumber pembiayaan untuk pembangunan ibukota negara yang baru.

Sumber pertama dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp89,4 triliun (19,2%). Kedua, Rp253,4 triliun (54,4%) melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Ketiga dari pendanaan swasta sebesar Rp123,2 Triliun (26,4%).

Kata Sri Mulyani, identifikasi dari masing-masing sumber pembiayaan disesuaikan dengan peruntukan dari investasi tersebut.

Apabila sifatnya murni untuk barang publik (public goods) maka keseluruhannya dibangun dari APBN.

Ini terutama untuk infrastruktur pelayanan dasar seperti pembangunan istana negara, bangunan strategis TNI/Polri, rumah dinas ASN/TNI/Polri, pengadaan lahan, ruang terbuka hijau (RTH), dan pangkalan militer.

Infrastruktur tersebut adalah area yang sangat dekat dengan public goods.

“Di sini, porsi APBN adalah dari pengelolaan aset BMN (Barang Milik Negara) dan pengelolaan aset yang membutuhkan waktu sehingga untuk akselerasi tahap awal masih berpotensi menggunakan rupiah murni dari APBN,” jelas Menkeu.

Sumber Kedua