BATAM, SURYAKEPRI.COM – September 2019, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam menunjukkan deflasi sebesar 0,55 persen. Kota Tanjungpinang juga mengalami deflasi sebesar 0,11 persen.
Deflasi terjadi karena penurunan IHK dari 139,12 di bulan Agustus 2019 menjadi
138,35 di bulan September 2019.
Inflasi tahun kalender (Januari s.d September 2019) sebesar 0,96 persen. Inflasi
tahun ke tahun (September 2019 terhadap September 2018) sebesar 2,84 persen.
- BACA:Â Kepri Deflasi 0,80 Persen, Didorong Turunnya Harga Bahan Makanan Segar
- BACA:Â Akan Hadir Pasar Khusus Pengendali Inflasi, Gustian Riau Janjikan Paling Murah
- BACA:Â Harga Cabai Sumbang Inflasi Juli 2019, BI: Tetap Terkendali
Dilihat dari kelompoknya, deflasi yang terjadi di bulan September ini disebabkan oleh turunnya indeks tiga kelompok yaitu: kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan
turun sebesar 1,35 persen.
Kelompok bahan makanan turun sebesar 1,29 persen; dan kelompok kesehatan turun
sebesar 0,10 persen.
Sebaliknya terdapat tiga kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok sandang naik sebesar 0,22 persen; kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau naik sebesar 0,05 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,01 persen. Sementara itu, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan.
Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat 19 kota mengalami deflasi dan empat kota yang
mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,91 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,09 persen.
Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota Sibolga sebesar 1,94 persen dan deflasi terendah di Kota Tanjungpinang sebesar 0,11 persen.
Kota Batam menduduki peringkat ke-8 dari 19 kota yang mengalami deflasi di Sumatera.
Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK, tercatat 12 kota mengalami inflasi dan 70 kota
mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,91 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone dan Palopo sebesar 0,01 persen.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,94 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,02 persen.
Dari 70 kota yang mengalami deflasi se-Indonesia, Kota Batam menduduki peringkat
ke-16. (*)