
JAKARTA, SURYAKEPRI.COM –Â Indonesia kekurangan sumber daya manusia (SDM) andal untuk menjalankan sistem pengelolaan pelabuhan.
Menurut Direktur Penyusunan APBN Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kunta W.D Nugraha, pelabuhan memegang peranan penting sebagai pintu masuk utama perdagangan di sebuah negara.
Karena itu, dalam acara International Budget Forum (IBF) di hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta pada Senin, (04/11-2019, Kunta menegaskan bahwa kontribusi pelabuhan terhadap penerimaan negara harus ditingkatkan.
Permasalahannya, menurut Kunta, mengumpulkan penerimaan negara dari pelabuhan mengalami hambatan seperti dari sumber daya manusia (SDM) yang menjalankan sistem pengelolaan pelabuhan dan dari infrastruktur yang kurang kurang memadai sehingga berakibat kurang efektif memberikan kontribusi.
- Baca:Â BP Batam Kejar Perpindahan Pelabuhan Pelni dari Batu Ampar ke Sekupang
- Baca:Â Kota Pelabuhan Tanjunguban Semakin Terdepan
- Baca:Â Butuh Biaya Rp 10 Miliar, Perbaikan Pelabuhan Roro Karimun. Siapa yang Tanggung?
IBF diselenggarakan selama tiga hari, yakni 4- 6 November 2019.
Ini merupakan acara berbagi pengetahuan antarnegara Indonesia, Korea Selatan, Cina, dan Malaysia mengenai bagaimana mendesain Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang efektif untuk meningkatkan pelayanan dan penerimaan (Designing Effective Policy to Strengthen Service and Government Revenue)..