
JAKARTA, SURYAKEPRI.COM – Pemerintah terus berupaya memperluas akses pasar ekspor untuk industri manufaktur. Sebab, selama ini produk pengolahan nonmigas menjadi andalan dalam pencapaian nilai ekspor nasional.
“Misalnya kita perluas pasar ekspor ke negara-negara potensial seperti di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menperin Agus menyatakan, produk-produk manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar tehadap nilai pengapalan Indonesia.
- BACA: Indonesia Dapat Momentum Pamer Kemampuan Industri 4.0
- BACA: Kemenperin Kawinkan IKM Komponen dengan Industri Otomotif
- BACA: Ekspor Industri Kriya Tembus Rp12 Triliun
“Artinya, produk kita sudah memenuhi standar sehingga mampu kompetitif di kancah internasional,” ujarnya.
Sepanjang Januari-September 2019, nilai pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga USD93,7 miliar atau menyumbang 75,51 persen terhadap total ekspor nasional yang mencapai USD124,1 miliar.
Artinya, peran hilirisasi industri dalam meningkatkan nilai tambah juga berjalan.
Industri Otomotif