KARIMUN, SURYAKEPRI.COM – Perundingan antara PT Timah Tbk dengan sejumlah kelompok nelayan di Kecamatan Tebing dan Karimun di DPRD Karimun berjalan buntu, Selasa (10/12/2019) sore.
Itu setelah PT Timah Tbk dikabarkan tidak sanggup memenuhi permintaan nelayan untuk memberikan kompensasi berupa kapal fiber 3 GT untuk masing-masing nelayan.
“Sementara masih buntu, PT Timah katanya tidak sanggup memenuhi permintaan nelayan,” kata Ketua Nelayan Pelambung, Kecamatan Tebing, A Rahim, Selasa sore.
Rahim mengatakan, saat ini tengah berlangsung pertemuan antara PT Timah Tbk dengan Komisi 3 DPRD Karimun.
“PT Timah akan dipanggil Komisi 3 masuk lagi. Sama kami sudah tadi,” kata Rahim.
BACA JUGA: PT Timah Janji Akan Komit Sejahterakan Warga Terdampak di Blok DU 747 D Karimun
BACA JUGA:Â Bupati Karimun dan Anggota DPRD Kepri Turut Hadiri Hearing Nelayan dengan PT Timah di DPRD Karimun
BACA JUGA:Â Divonis 7 Tahun Penjara oleh PN Tanjungpinang, Terdakwa Kasus Sabu Tertawa dan Lambaikan Tangan
Rahim mengatakan, sejumlah permintaan nelayan tersebut diantaranya kapal fiber 3 GT dengan mesin Yanmar kapasitas 16 PK.
Selain itu, nelayan kata Rahim juga meminta jaring Tenggiri sebanyak 15 utas per nelayan.
Sebaliknya PT Timah Tbk hanya sanggup memberikan bantuan melalui program CSR.
“Mereka sanggupnya cuma bantuan CSR,” kata Rahim.
Saat ini tengah berlangsung perundingan antara Komisi 3 DPRD Karimun dengan perwakilan PT Timah Tbk di ruang rapat Banmus.
Diperkirakan perundingan akan berlangsung hingga Selasa malam.
Sejumlah nelayan masih bertahan di DPRD Karimun seraya menunggu keputusan perundingan antara Komisi 3 DPRD Karimun dengan perwakilan PT Timah Tbk.
Perundingan dipimpin langsung Wakil 2 Ketua DPRD Karimun, Rasno dan Ketua Komisi 3 DPRD Karimun Bidang Lingkungan dan Pembangunan, Ady Hermawan. (hay)
