Budi juga mengatakan, pihaknya telah memasang garis larangan melintas atau police line di lokasi kebakaran.
Kondisi angkringan “Tempat Biasa” tersebut terlihat rusak cukup parah.
Api diduga cepat merembet dikarenakan angkringan yang terbuat dominan dari bahan-bahan mudah terbakar seperti papan dan kayu.
Lokasinya yang dekat dengan bibir pantai dan berangin kuat, diduga kuat juga mempercepat proses terjadinya kebakaran.
Budi mengatakan, kebakaran diketahui saat saksi Jumira (19) sedang tidur di dalam kamar.
Kemudian saksi terbagun dikarenakan saksi merasa panas.
Saat saksi terbagun saksi melihat api sudah menyala di pintu kamar dan kemudian saksi langsung keluar kamar untuk memberitahukan kepada teman-teman saksi yang berada di luar.
“Saat saksi keluar dari kamar sambil berteriak minta tolong, teman-teman kerja saksi langsung pergi ke arah belakang untuk memadamkan api dan teman kerja saksi lainya memanggil pemadam kebakaran dan memanggil korban,” kata Budi.
Dikarenakan angin begitu kencang, api yang menyala pun begitu cepat membakar tempat usaha milik korban tersebut hingga tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan.
“Pemilik namanya Saiful, usia 41 asal Blitar Jawa Timur. Korban mengalami kerugian kurang lebih Rp 500 juta. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka,” kata mantan Kapolsek Tebing, Karimun itu.
Budi memperkirakan kebakaran karena arus pendek dari kamar belakang.
“Kami akan berkoordinasi dengan Satreskrim dan Tim Inafis Polres Karimun untuk olah TKP,” kata Budi. (hay)
