

SURYAKEPRI.COM – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) BlueDot mampu memberikan peringatan dini lebih cepat terhadap penyebaran virus Corona yang menjadi epidemi di Wuhan, China.
Waktu adalah hal yang sangat penting selama berjangkitnya virus Corona yang dihadapi China dan negara-negara lain saat ini. Semakin dini peringatan, semakin baik peluang untuk menahan laju penularan.
Namun, satu masalah adalah pemerintah terkadang enggan berbagi informasi. Itulah yang terjadi pada tahun 2002 dan 2003, ketika pemerintah China dituduh menutupi-nutupi epidemi SARS yang akhirnya merenggut lebih dari 740 nyawa di seluruh dunia.
- BACA: Korban Tewas Virus Corona Diprediksi Akan Mencapai 10 Ribu Orang
- BACA: Virus Wuhan Dicurigai Proyek Senjata Biologi China, Kata Eks Perwira Intelijen Israel
Dengan wabah saat ini, yang melibatkan coronavirus yang berasal dari Wuhan dan sejauh ini telah merenggut 42 nyawa, pemerintah China menjadi lebih transparan, sebagaimana menteri kesehatan Jerman menyampaikan kepada Bloomberg, Sabtu (25/1/2020), di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Tetapi, bahkan jika Beijing kurang terbuka, dunia sekarang memiliki alat informasi yang lebih baik dibanding yang dilakukannya 17 tahun silam. Di antaranya disediakan oleh Bluedot, sebuah startup di Toronto yang merupakan platform pemantauan kesehatan berbasis AI. Bluedot mampu menganalisis miliaran poin data.