Joko juga mengakui tidak ada mendengar suara kendaraan meski warung dan rumah tempat ia tinggal cukup berdekatan.
“Mungkin saja pelakunya motornya ditinggal agak jauh. Rasanya tidak mungkin juga dia bawa sendirian, gula saja beratnya sudah 50 kg, minyak besin 70 liter, belum lagi minyak makan,” ungkap Joko heran.
Pada kasus curat yang pertama, Joko kehilangan sampai 10 tabung gas isi 3 kilogram, uang tunai sekitar Rp 300 ribu dan sejumlah rokok.
Kesal dua kali jadi korban, Joko mengaku dirinya keliling cari sendiri pelaku.
Pria dengan tiga orang anak itu satu per satu mendatangi toko sejenis di Tanjung Batu, Kundur.
Kepada setiap pemilik toko, ia minta dikabari jika ada orang yang bukan agen resmi LPG tiba-tiba menawarkan gas LPG 3 kilogram.
“Saya keliling, ketika jumpa kedai, pemiliknya saya minta tolong kalau ada yang jual gas 3 kilo tapi dia bukan agen resmi, tolong kabari saya. Bisa jadi orang itu yang maling di kedai saya,” kata Joko.
Sayangnya hingga saat ini usaha Joko belum membuahkan hasil. Alih-alih berhasil, tokonya malah kebobolan lagi pada Senin (10/2/2020) dini hari lalu. (*)
Penulis: Rachta Yahya|Editor: ucu Rahman
 bergentayangan di daerah mereka.Bahkan seorang korban bisa sampai dua kali){kind=link}