

SINGAPURA, SURYAKEPRI.COM – Singapura membuat desain terbaru pelindung wajah model baru yang lebih nyaman dipakai oleh para petugas medis saat menangani kasus penyakit menular.
Desain baru ini dibuat setelah para perawat mengeluh tidak nyaman saat mengenakan pakaian model lama atau seperti yang banyak dikenakan para petugas medis yang menangani pasien corona (COVID-19).
Ini mendorong Dr Shawn Vasoo, konsultan senior dan direktur klinis National Center for Infectious Diseases (NCID), untuk membuat konsep prototipe pelindung wajah yang dapat menggantikan kacamata pelindung.
Lin Ying (38), yang sudah 16 tahun menjadi perawat dan telah banyak menangani pasien penyakit menular, termasuk Covid-19 belakangan ini, mengatakan, dirinya harus mengenakan alat pelindung, termasuk masker dan kacamata N95, untuk menjaga dirinya aman di tempat kerja di NCID.
- BACA: Satu WNI dari Malaysia Suspect Virus Corona, Ini Kata Kadinkes Batam
- BACA: Tambah 8 Kasus Baru, Sudah 58 Pasien COVID-19 di Singapura
- BACA: Temukan 6 Kasus Corona, Vietnam Isolasi 10 Ribu Orang Dekat Hanoi
Bagi para profesional kesehatan yang bekerja di garis depan, peralatan, meskipun perlu, dapat menjadi tidak nyaman dan tidak praktis.
“Setelah digunakan dalam waktu lama, kacamata dan masker, memberi tekanan pada bagian hidung dan menimbulkan rasa sakit,” kata Lin.

“Beberapa rekan perawat saya menderita luka lecet pada hidung mereka,” imbuh Lin, yang mengenakan peralatan pelindung selama rata-rata dua hingga tiga jam ketika menangani pasien yang terinfeksi.
Lensa kacamata juga cenderung berkabut, tambahnya, mengurangi visibilitas bagi pemakainya dan bahkan mengakibatkan pusing.
“Kami dilarang melepas kacamata sampai kami meninggalkan kamar pasien. Bahkan jika kacamatanya sudah sangat berkabut, Anda harus mampu bertahan,” ujar dia.