SURYAKEPRI.COM – Chelsea telah berkomitmen menebus Hakim Ziyech senilai €44 juta dari Ajax Amsterdam. Ziyech telah menjadi salah satu talenta paling dikagumi di sepakbola Eropa selama dua musim terakhir.
Pemain internasional Maroko ini telah menyetujui persyaratan pribadi untuk berlabuh di Stamford Bridge.
Pemain Ajax berusia 26 tahun itu adalah salah satu pemain terbaik di lapangan saat imbang 4-4 dalam pertandingan Liga Champions, November, melawan Chelsea.
- BACA: Solskjaer Siapkan Odion Ighalo Masuk Skuad Melawan Chelsea
- BACA: Barcelona Ingin Angkut Willian dari Chelsea
Kepa Arrizabalaga dianggap melakukan gol bunuh diri dalam laga itu, tetapi tendangan bebas Ziyech yang sensasional dari garis a6 meter yang telah mengakibatkan terjadinya gol itu untuk memberikan tim tamu unggul 3-1 di babak pertama.
Ziyech, yang sebagian besar beroperasi dari kanan, tetapi bisa bermain di belakang striker, sekarang akan tampil lebih teratur di Stamford Bridge.
Lantas, seperti apa kemampuan pemain ini berdasar statistik Opta?
Master Creator Eredivisie
Ziyech telah menjadi salah satu pemain top Eredivisie sejak membobol tim utama di Heerenveen pada 2012, setelah dipromosikan dari tim muda klub.
Hey @ChelseaFC, you have to believe in his magic.
And great things will happen. ?
#??????????? pic.twitter.com/XMYCtuYR2e
— AFC Ajax (@AFCAjax) February 13, 2020
Setelah dua tahun bersama Twente, Ziyech pindah ke Ajax pada Agustus 2016 di mana penampilannya di lig lokal dan Eropa membuat bintangnya semakin bersinar.
Sejak ia beralih ke Johan Cruijff ArenA, hanya empat pemain yang melebihi catatan gol darinya (38), sementara 51 assist sensasionalnya di Eredivisie, lebih banyak 16 dibanding 35 milik Steven Berghuis di posisi kedua pencetak assist.
Keterlibatannya dalam 89 gol adalah yang terbaik di liga selama ini. Itu tujuh lebih banyak dari Berghuis. Sementara Bryan Linssen (yang memiliki gol terbanyak dengan 52) jauh di belakang dengan 66 keterlibatan (52 gol dan 14 assist).
Untuk benar-benar menekankan kecemerlangan serangan Ziyech, peluangnya yang tercipta sejak 21 September 2016 adalah 134 kali lebih banyak dibanding Berghuis yang berada di peringkat kedua.