Sumber itu juga menyebutkan, kedua tersangka juga pernah terlihat mengemis di jalanan kota Tanjung Balai Karimun.
“Pernah minta-minta juga sama orang di jalan,” kata sumber di Polres Karimun itu.
Perihal keduanya menjalani diversi atau sidang di luar pengadilan, ia belum tahu.
Hanya saja saat ini, korban belum mau memberi maaf kepada keduanya saking hatinya.
Korban menilai tindakan keduanya sudah keterlaluan mencuri dan disertai merusak pintu kamarnya.
“Korban sampai saat ini tidak mau damai, korban menilai tindakan keduanya sudah keterlaluan mencuri sampai merusak pintu kamarnya,” katanya.
Hal hampir serupa juga pernah disampaikan Kasatreskrim Polres Karimun AKP Herie Pramono.
Herie mengatakan diversi terjadi tergantung kepada mau atau tidaknya korban.
“Ya tergantung kedua belah pihak. Kalau sekarang korban belum mau (damai)” ujar Herie, Rabu (11/3/2020) sore.
Apalagi kedua gadis belia itu selama ini sudah dianggap seperti keluarga oleh korban dan sering main ke rumah korban di jalan Telaga Tujuh, Kelurahan Sungai Lakam Barat, Kecamatan Karimun.
“Korban dan pelaku ini tetanggaan. Korban juga sudah menganggap keduanya layaknya keluarga. Pelaku sering main ke rumah korban,” kata sumber itu.
Kedua gadis belia itu saat ini meringkuk di sel tahanan Polres Karimun sejak Minggu (8/3/2020) siang.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua gadis belia Na alias Dw (13) dan Ra alias Ri (15) di Karimun diamankan Satreskrim Polres Karimun.
Itu setelah keduanya diduga membobol rumah warga dan menggasak harta di jalan Telaga Tujuh, Kelurahan Sei Lakam Barat, Kecamatan Karimun, Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga:Â Tergiur Akan Diberi Handphone, 2 Gadis Asal Jawa Barat Justru Jadi Korban Trafficking di Batam
