Bertambah Dua Dokter, Sudah 13 Tenaga Medis Meninggal di Italia

Pekerja medis mengenakan pakaian pelindung memonitor seorang pasien virus korona yang sedang dipindahkan dalam ambulans dari unit perawatan intensif Rumah Sakit Gemelli ke Rumah Sakit Covid Columbus, di Roma. (foto: Reuters via CNA)
Pekerja medis mengenakan pakaian pelindung memonitor seorang pasien virus korona yang sedang dipindahkan dalam ambulans dari unit perawatan intensif Rumah Sakit Gemelli ke Rumah Sakit Covid Columbus, di Roma. (foto: Reuters via CNA)

ROMA, SURYAKEPRI.COM – Kantor berita Italia ANSA melaporkan pada Jumat (20/3/2020) bahwa dua dokter meninggal di Como, kota terdekat barat Bergamo pada hari Kamis. Itu menjadikan jumlah tenaga medis yang meninggal telah mencapai 13 orang.

Rabu lalu Italia mengirimkan para dokter baru ke berbagai pusat layanan kesehatan setelah angka kematian akibat virus corona naik di atas 2.500 orang.

Italia mengerahkan 10 ribu mahasiswa kedokteran untuk membantu penanganan pasien yang membludak. Ujian akhir mereka telah dibatalkan demi ikut berjuang melawan wabah virus.

Krisis telah mendorong rumah sakit ke titik puncak di pusat penyebaran di Italia utara dan membuat daerah lain berjuang untuk memperkuat sistem kesehatan mereka sendiri manakala jumlah yang terinfeksi meningkat di seluruh negeri.

“Lombardy berada di titik kehancuran. Semua tempat perawatan intensif dan respirator sedang digunakan,” kata Matteo Salvini, kepala partai Liga yang memerintah wilayah kaya itu.

Perkembangan yang berpotensi berbahaya adalah meningkatnya kasus di provinsi Milan, naik 343 dalam 24 jam terakhir menjadi 2.326 pada hari Rabu. Kenaikan 17 persen dibandingkan dengan peningkatan yang jauh lebih kecil dari 11 persen di Lombardy secara keseluruhan.

Kepala kesehatan Lombardy mengatakan sangat penting agar Milan memperketat semua pembatasan gerakan manusia yang telah ditetapkan oleh pemerintah “untuk mencegah penularan tumbuh lebih kuat di daerah yang sangat padat penduduk seperti Milan”.

Menteri Universitas Gaetano Manfredi mengatakan pemerintah akan membolehkan lulusan kedokteran tahun ini mulai bekerja sekitar delapan atau sembilan bulan lebih cepat dari jadwal dan mengesampingkan ujian wajib yang biasanya mereka duduki sebelum kualifikasi.

“Ini berarti segera melepaskan energi ke dalam Sistem Kesehatan Nasional sekitar 10.000 dokter, yang merupakan dasar untuk mengatasi kekurangan yang diderita negara kita,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Lulusan kedokteran akan dikirim untuk bekerja di klinik dokter umum dan di rumah orang tua, membebaskan kolega yang lebih berpengalaman yang akan dikirim ke rumah sakit untuk penanganan cepat.

Krisis Penanganan Intensif