Thursday, April 25, 2024
HomeLainnyaTeknoMeledak di Udara, China Gagal Luncurkan Satelit Palapa N1 Milik Indonesia

Meledak di Udara, China Gagal Luncurkan Satelit Palapa N1 Milik Indonesia

spot_img

XICHANG, SURYAKEPRI.COM – China gagal meluncurkan satelit milik Indonesia, Palapa N1, Kamis (9/4/2020) malam. Roket pembawa satelit itu meledak di udara.

Roket diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, Cina barat daya. Roket meledak pada pukul 7:46 malam, waktu Beijing atau pukul 18.46 WIB.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan, misi peluncuran roket pembawa Long March-3B itu memuat satelit komunikasi milik Indonesia, Palapa-N1.

Dilaporkan bahwa roket itu bekerja dalam kondisi normal di tahap pertama dan tahap kedua. Tetapi kemudian mengalami masalah pada tahap ketiga.

Puing-puing roket dan satelit tahap ketiga telah jatuh, dan misi peluncuran mengalami kegagalan. Investigasi terhadap kerusakan dan tindak lanjut sedang dilakukan.

Satelit yang hilang pada hari Kamis – disebut juga Nusantara 2 – dibangun di China untuk perusahaan telekomunikasi Indonesia Pasifik Satelit Nusantara dan Indosat Ooredoo.

Satelit tersebut dimaksudkan untuk menggantikan satelit yang lebih tua untuk menyediakan layanan internet dan penyiaran di Indonesia dan di seluruh wilayah Asia-Pasifik ke Australia.

Media pemerintah China tidak mengatakan di mana roket itu jatuh, tetapi kantor Keamanan Dalam Negeri dan Pertahanan Sipil Guam mengatakan “menyaksikan ada benda menyala di atas langit Marianas” pada Kamis malam. Diduga itu terkait dengan peluncuran roket China yang gagal.

Rekaman video dari puing-puing terbakar yang jatuh dari langit secara luas beredar di media sosial.

Ini merupakan kegagalan kedua China dalam waktu kurang dari sebulan. Pada 16 Maret, China juga gagal dalam peluncuran roket Long March-7A.

Roket tiga tahap berbahan bakar cair itu mengalami kejanggalan beberapa menit setelah lepas landas dari lokasi peluncurannya di provinsi pulau selatan Hainan.

Diperkenalkan pada tahun 1996, Long March-3B – juga dikenal sebagai CZ-3B atau LM-3B – telah menjadi roket pembawa orbital utama dari program luar angkasa Tiongkok.

Itu digunakan untuk membawa banyak satelit yang membentuk sistem navigasi BeiDou China, dengan penambahan terbaru pada bulan Maret.

Untuk peluncuran itu, para insinyur menggunakan parasut untuk mengontrol di mana pendorong roket akan mendarat setelah terlepas sehingga dapat meminimalkan dampak pada orang-orang di bawah.

Versi terbaru Long March-3B memasuki layanan pada tahun 2007 dan didedikasikan untuk meluncurkan satelit komunikasi berat hingga 5,5 ton ke dalam orbit transfer geostasioner.(*)

Penulis/Editor: Eddy Mesak | Sumber: Xinhua, SCMP

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER