Jenazah Dimakamkan di Pulau Hart, Sudah 18.777 Orang Meninggal di AS

Foto drone menunjukkan beberapa jenazah dimakamkan di Pulau Hart, New York pada 9 April 2020, di tengah wabah COVID-19. (Foto: Reuters / Lucas Jackson via CNN.com)
Foto drone menunjukkan beberapa jenazah dimakamkan di Pulau Hart, New York pada 9 April 2020, di tengah wabah COVID-19. (Foto: Reuters / Lucas Jackson via CNN.com)

NEW YORK, SURYAKEPRI.COM –  Kasus positif virus corona di Amerika Serikat mencapai 501.615 orang dengan kematian mencapai 18.777 orang, Jumat (10/4/2020) waktu AS. Sebagian jenazah dimakamkan di Pulau Hart.

Dengan angka kematian mencapai 18.777 secara keseluruhan, AS kini mendekati Italia dengan angka kematian sebanyak 18.849.

Saat ini AS menjadi episentrum pandemi dan menjadi negara pertama yang mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat virus ini dalam satu hari, dimana AS mencatat 2.108 kematian pada hari Jumat. Demikian menurut data Universitas Johns Hopkins.

Kasus positif di AS melonjak sebanyak 30.000 hingga 35.000 kasus sehari karena pengujian menjadi lebih tersedia. Secara global, ada lebih dari 1,6 juta kasus yang dikonfirmasi, dengan jumlah kematian telah mencapai 100.000 pada hari Jumat.

Dengan banyak orang Amerika merayakan liburan Paskah pada hari Minggu, pakar penyakit menular top AS memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan di negeri itu.

“Sekarang bukan saatnya untuk mundur,” kata Dr. Anthony Fauci.

Pedoman jarak sosial telah memukul ekonomi AS. Beberapa ekonom memperkirakan negeri itu akan kehilangan hingga 20 juta pekerjaan pada bulan April.

Itu menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama penutupan bisnis dan pembatasan perjalanan dapat dipertahankan.

Pejabat ekonomi utama pemerintahan Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka percaya ekonomi AS bisa kembali normal pada bulan Mei.

Sementara Italia yang masih memiliki catatan kematian tertinggi, mencapai 18.849 kematian hingga Jumat melaporkan penambahan jumlah kematian yang menurun, tetapi masih membuat frustrasi karena angka infeksi baru kembali meningkat dalam dua hari terakhir.

Dimakamkan di Pulau Hart