Monday, September 16, 2024
HomeBatamDi Batam, Bila Hasil Swab Positif, OTG Wajib Isolasi di Rumah Sakit

Di Batam, Bila Hasil Swab Positif, OTG Wajib Isolasi di Rumah Sakit

spot_img

BATAM, SURYAKEPRI.COM – Pemerintah Kota Batam menerapkan kebijakan wajib isolasi di rumah sakit bagi masyarakat yang dinyatakan positif terjangkit virus corona Covid-19 meskipun tanpa gejala klinis.

Kebijakan ini diambil sebagai langkah percepatan penanganan virus corona dan untuk memutus mata rantai penyebaran virus ke masyarakat banyak.

“Kalau di pemerintah pusat, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang hasil swabnya positif, hanya melakukan isolasi mandiri. Tapi untuk di Batam, saya buat kebijakan agar setiap OTG yang hasil tes swabnya positif, wajib menjalani isolasi di rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Senin (13/4/2020) siang melalui sambungan telepon.

Didi menjelaskan, kebijakan ini diambilnya karena kapasitas rumah sakit di Batam cukup banyak sehingga mampu menampung OTG yang positif terjangkit virus corona.

“Di pusat, kebijakan itu dibuat karena kapasitas rumah sakitnya sedikit. Kalau kita kan banyak. Kita punya RSBP, (RS) Embung Fatimah, Rumah Sakit Galang. Semua rumah sakit ini bisa menampung OTG yang sudah positif,” ujar Didi.

Tak hanya itu saja, alasan lain yang menjadi dasar untuk mengeluarkan kebijakan tersebut yakni pola masyarakat Batam yang masih belum terlalu mengindahkan peringatan dari pemerintah.

Didi mencontohkan Kasus Nomor 8 yang awalnya sudah diingatkan untuk menggunakan masker dan melakukan isolasi mandiri, rupanya tidak mengindahkannya.

“Dan akhirnya pasien ini jalan ke mana-mana, tanpa masker, tidak patuh dengan peringatan isolasi mandirinya. Hal-hal seperti ini yang kita khawatirkan. Masyarakat kita ini masih payah,” sesal Didi.

Saat ini, lanjut Didi, Batam sudah memiliki 2 alat PCR untuk menguji sample swab sehingga hasil tes swab bisa lebih cepat diketahui.

Bila sebelumnya sampel swab dikirim ke Jakarta, hal tersebut tidak perlu dilakukan lagi saat ini. Dengan alat yang ada, hasil swab bisa diperoleh dalam waktu dua hari.

“Dua hari sudah bisa keluar. Sebenarnya kapasitas satu mesin itu bisa menguji 50 sample dalam waktu 5 jam. Sehari bisa dua kali sehingga bisa dilakukan tes terhadap 100 sampel sehari.”

“Tapi masalahnya, yang buat lambat itu ekstraksinya, yakni memisahkan saripati yang diambil dari kapas itu yang lama. Kan tidak semuanya diambil, hanya RNA virus dan DNA-nya saja. Makanya waktunya sekitar 2 hari lah,” terang Didi.(*)

Penulis: Aini Lestari | Editor: Eddy Mesakh

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER