Wednesday, September 18, 2024
HomeBatam57,3 Persen PDP di Batam Usia Produktif, 23 PDP Meninggal, Termasuk 5...

57,3 Persen PDP di Batam Usia Produktif, 23 PDP Meninggal, Termasuk 5 Positif Covid-19

spot_img

BATAM, SURYAKEPRI.COM – Hingga Senin (20/3/2020), Kota Batam mencatat 157 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Belakangan, 5 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dan telah meninggal dunia.

Sebanyak 152 PDP telah diperiksa, 56 dipastikan negatif Covid-19 dan sebanyak 67 masih dalam proses pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah hasil analisis sampel swab mereka positif atau negatif terinfeksi virus corona.

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam telah mengelompokkan PDP berdasarkan jenis kelamin dan umur.

Sebanyak 91 orang laki-laki dan perempuan 66 orang.

Menurut kelompok umur, PDP terdiri atas usia 0 – 65 tahun+ (plus).

Menariknya adalah PDP pada kelompok usia 46-55 tahun mendominasi, yakni mencapai 27 orang atau 17 persen. Dari 27 orang itu, masing-masing 17 laki-laki dan 10 perempuan.

Jika rentang usianya diperluas lagi, maka jumlah PDP didominasi oleh kelompok umur paling produktif, yakni 17-55 tahun, mencapai 90 orang atau 57,3 persen.

Data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Batam, Senin (20/4/2020). Sumber: Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam.
Data Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Batam, Senin (20/4/2020). Sumber: Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam.

Sementara dari 90 orang PDP pada rentang usia tersebut, 47 laki-laki (52,3 persen) dan 43 perempuan (47,7 persen).

Menurut data Gugus Tugas, dari 157 PDP, 23 orang telah meninggal dunia. Itu masing-masing 17 orang PDP meninggal akibat penyakit penyerta, 1 PDP meninggal reaktif Rapid Covid, dan lima orang belakangan diketahui positif.

Dari angka di atas, terkdapat 17 PDP yang meninggal dengan penyakit penyerta. Status 17 PDP ini belum diketahui, apakah hasil pengujian mereka dinyatakan positif atau negatif.

Demikian pula satu PDP yang meninggal dan tercatat hasil rapid menunjukkan reaktif.

PDP adalah pasien yang memiliki sejarah kontak dekat atau kontak fisik dengan pasien positif atau memiliki riwayat perjalanan ke sejumlah negara terjangkit corona.

Mereka juga memiliki gejala mirip pasien terpapar virus corona, yakni demam, batuk, sesak napas, hingga sakit tenggorokan.

Oleh karena itu PDP harus menjalani perawatan dan observasi serta cek laboratorium (analisis sampel swab) untuk diketahui apakah mengalami gangguan pada saluran pernapasan bawah.

Mereka akan dites dan diambil sampel swab yang kemudian diuji oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).

Dari hasil uji sampel swab itu akan diketahui apakah mereka positif terinfeksi virus corona atau tidak.(*)

Penulis/Editor: Eddy Mesakh

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER