
SRAGEN, SURYAKEPRI.COM – Cara tegas dan jitu diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah untuk membuat calon pemudik berpikir ulang untuk nekat pulang kampung.
Berkoordinasi dengan setiap pemerintah desa hingga Kecamatan, pihak Pemkab menerapkan aturan, bagi pemudik yang bandel langsung dirantina di rumah kosong yang angker, atau diistilahkan dengan rumah hantu.
Saat itu, setelah menolak membuat lokasi khusus untuk karantina pemudik, Bupati Sragen meminta desa untuk menyiapkan tempat karantina khusus bagi para pemudik yang membandel.
Baca: Dumai Express Group Surati Lagi KSOP, Batalkan Rencana Stop Rute Batam-Karimun
Baca: 7 Shio yang Dapat Hoki Besar Besok, 26 April 2020, Ular-Kuda Dapat Kabar Baik Soal Rezeki
Baca: Heboh, Ular Piton Besar Telan Separuh Badan Kambing, Warga Beramai-ramai Menundukkan
Hasilnya sejumlah warga yang tidak taat aturan pun harus masuk ke rumah kosong berhantu sebagai tempat isolasi.
Kabar terakhir, pada Jumat (24/4), tiga pemudik yang bandel dan merasakan rumah isolasi itu akhirnya ampun-ampun.
Pemdes dan Tim Satgas Covid-19 Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen akhirnya memutuskan mengeluarkan tiga warga pemudik bandel dari rumah hantu atau rumah isolasi pemudik.
Mereka terpaksa dilepaskan setelah menyerah dan ketakutan karena beberapa malam mengaku didatangi sosok mahluk astral.