

WASHINGTON DC, SURYAKEPRI.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), dibikin pusing oleh kelakuan sejumlah orang yang meminum hand sanitizer untuk membunuh virus corona di dalam tubuh mereka.
Pada Senin (27/4/2020), BPOM-nya AS atau Food and Drug Administration (FDA) pun harus meminta produsen hand sanitizer (cairan pembersih tangan) untuk menambahkan alkohol terdenaturasi ke dalam produk agar rasanya menjadi enak sehingga mencegah orang, terutama anak-anak, meminum cairan disinfektan itu.
Penasihat regulator menyebut komentar Presiden AS Donald Trump baru-baru ini tentang apakah menyuntikkan disinfektan dapat mengobati Covid-19, menimbulkan kekhawatiran bahwa orang yang ketakutan dapat meracuni diri dengan pengobatan yang belum teruji.
- Gara-gara Virus Corona, Laporan Orang Keracunan Disinfektan Meningkat di AS
- Kader PDI Perjuangan Batam dan Jogoboyo Terus Bergerak, Semprotkan Disinfektan di Perumahan Padat Penduduk
“Pembersih tangan tidak terbukti mengobati Covid-19, dan seperti produk lain, itu dimaksudkan untuk penggunaan eksternal, tidak untuk konsumsi, inhalasi, atau penggunaan intravena,” kata Komisaris FDA Stephen Hahn dalam sebuah pernyataan.
Permintaan pembersih tangan melonjak setelah pemerintah dan lembaga kesehatan menyarankan orang untuk membersihkan tangan mereka secara menyeluruh untuk mencegah penyebaran virus corona baru (SARS-CoV-2) yang telah menyebabkan lebih dari 51.000 kematian di Amerika Serikat.
Kata FDA, penambahan alkohol terdenaturasi ke pembersih tangan akan membuat rasanya menjadi pahit sehingga cairan itu tidak enak untuk dikonsumsi.