SURYAKEPRI.COM – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa orang yang kembali positif Covid-19 setelah dinyatakan sembuh tidak berarti terinfeksi ulang.
Menurut WHO, sebagaimana Suryakepri.com kutip dari IBTimes.com, Sabtu (9/5/2020), itu lantaran para pasien mengeluarkan sisa-sisa “sampah” dari paru-paru mereka sebagai bagian dari fase pemulihan.
Oleh karena itu, WHO mengklarifikasi bahwa itu bukan kasus infeksi ulang.
Sebagai catatan, pejabat Korea Selatan melaporkan lebih dari 100 kasus seperti itu pada bulan April. Itu meningkatkan kekhawatiran bahwa pasien yang telah pulih dapat terinfeksi kembali oleh SARS-CoV-2.
- BACA: Peneliti Temukan Virus Corona Dalam Sperma Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh
- BACA: Spike D614G, Hasil Mutasi Virus Corona, Jika Bermutasi Lagi Maka Vaksin pun Percuma
- BACA: [RISET] Virus Corona Mampu Menyerang Sistem Imun Tubuh Seperti HIV
Tanpa menjadikan kasus Korea Selatan sebagai referensi khusus, juru bicara WHO mengatakan kepada AFP bahwa “Kami mengetahui bahwa ada beberapa pasien dinyatakan positif setelah mereka pulih secara klinis.”
Mengapa Ini Terjadi?
Sesuai hasil penelitian baru-baru ini, pasien Covid-19 mulai membentuk antibodi sekitar satu minggu setelah terinfeksi atau timbulnya gejala.
Namun para ahli masih belum jelas apakah tubuh secara sistematis membangun kekebalan yang cukup untuk memberikan perlindungan dari serangan baru virus.
Juga tidak diungkapkan bahwa jika itu terjadi, berapa lama kekebalan seperti itu berlangsung di dalam tubuh manusia.