
NEW YORK, SURYAKEPRI.COM – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi global menyusut sebesar 3,2 persen tahun ini. Merupakan kontraksi paling tajam sejak Depresi Hebat pada 1930-an.
Laporan tengah tahun PBB yang dirilis Rabu (13/5/2020) mengatakan bahwa wabah Covid-19 diperkirakan akan memangkas output ekonomi global hampir US $ 8,5 triliun selama dua tahun ke depan, menghapuskan hampir semua keuntungan dalam empat tahun terakhir.
Pada bulan Januari, PBB memperkirakan pertumbuhan moderat 2,5 persen pada tahun 2020.
- BACA: WHO Sebut Covid-19 Mungkin Tak Akan Pernah Hilang dan Menjadi Endemik Seperti HIV
- BACA: Keretakan Hubungan Donald Trump dan Anthony Fauci Semakin Dalam
Dalam Laporan Situasi dan Prospek Ekonomi Dunia, PBB mengatakan pandemi itu juga “memperburuk kemiskinan dan ketidaksetaraan,” dengan perkiraan 34,3 juta orang kemungkinan akan jatuh di bawah garis kemiskinan ekstrem pada 2020. Sebanyak 56 persen terdapat di Afrika.
Dikatakan 130 juta orang lagi akan bergabung dalam barisan orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2030, melakukan “pukulan besar” terhadap upaya global untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem pada akhir dekade ini.(*)
Editor: Eddy Mesakh | Sumber: South China Morning Post
BERITA TERKAIT:
- Sekjen PBB: Wabah Covid Adalah Ujian Terberat Sejak Perang Dunia II
- Daftar Istilah Lengkap Terkait Covid-19; Pengetahuan Tentang Virus Corona, Sejarah, Perawatan, hingga Obat-obatan
- Pangkas Kemiskinan, Pemerintah Anggarkan Rp 10 Triliun
- Kami Sama Sekali Tidak Siap; Sanggupkah Haiti yang Sudah Miskin Menghadapi Pandemi?
- Berapa Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2019? BPS Bilang Turun…
- Kabar Gembira, Warga Miskin Karimun Terdampak Covid-19 Akan Dapat Bantuan Tunai
- Ini Lima Fokus Belanja Pemerintah Melalui APBN 2020