BATAM, SURYAKEPRI.COM – Kota Batam menjadi daerah yang paling banyak laporan pengaduan malaadministrasi dana Bantuan Sosial (Bansos) di Ombudsman Kepri.
Baik itu Bansos sembako, maupun dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) di daerah Hinterland.
“Ada 4 laporan pengaduan dari masyarakat terkait dana Bansos di Batam,” kata Lagat Siadari, Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Kepri, Kamis (28/5/2020).
Lagat menuturkan, terkait laporan tersebut, Ombudsman akan melakukan survei terkait penyimpangan ini, dan bagaimana penyebarannya di Kota/Kabupaten.
Baca: BLT Tahap II Akan Cair Lagi, Uang Sudah Ada di PT Pos Indonesia
Baca: Biasa Dipeluk Erat, 3 Zodiak Ini Susah Tidur Tanpa Ada Pasangan
“Tiga laporan masyarakat sudah dilaksanakan terlapor, di mana pada tahap pertama tidak dapat dan pada tahap kedua sudah dilaksanakan oembagian sembakonya,” ujarnya.
Lanjut Lagat, Ombudsman juga menunggu koordinasi dari Dinas Sosial terkait hal tersebut, apakah penyebaran dana Bansos sudah tepat sasaran atau belum.
“Selain dana Bansos, ada juga satu laporan penyelewengan dana BLT yang dipotong oleh agen BRI Link,” ungkap Lagat.
Namun, agen yang memotong dana BLT di daetah Batam di kawasan Hinterland sudah diberhentikan oleh pihak BRILink, karena sudah memotong dana dari Pemerintah Pusat.
“Dana BLT tidak boleh dipotong sedikitpun, karena itu anggaran dari pusat yang tidak boleh dikurangi,” katanya.(*)
Penulis: romi kurniawan