Para Pedagang Tos 3000 Tidak Bermaksud Menolak. Namun Curigai Maksud Pejabat Pemko Batam. Data yang disampaikan mengada-ada.
BATAM, SURYAKEPRI.COM – Para pedagang di kawasan pasar Tos 3000 Jodoh, Batam, Kepulauan Riau mengakui bahwa pihaknya bukan menolak, wacana Pemerintah Kota (Pemko) Batam dalam melakukan penataan.
Namun saat ini, pihaknya ingin mengetahui alasan sebenarnya terutama dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Batam, selain adanya alasan pedagang yang tertular Covid-19.
“Apa yang dilakukan Disperindag melalui media massa saat ini, seakan-akan membuat orang untuk takut berbelanja ke pasar Tos 3000. Bagaimana lagi kami para pedagang bertahan hidup mencari nafkah,” jelas Boni, salah satu tokoh pedagang yang ditemui di kawasan Jodoh, Jumat (19/6/2020) sore.
Baca: Butuh Waktu Lima Hari, Ini Bentuk Penataan Ulang Pasar Tos 3000: Pintu Masuk Cukup Tiga Akses
Baca: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 20 Juni 2020, Virgo Terlalu Percaya dengan Omongan Orang
Baca: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 20 Juni 2020, Asmara Gemini Mengudara
Adanya wacana penataan sendiri, juga dianggap dapat menimbulkan perselisihan antar pedagang, dimana Pemko Batam sendiri diketahui tidak memiliki data awal, mengenai tata letak lapak para pedagang.
Kecurigaan lainnya, muncul dari data total pedagang yang mencapai angka 2.500, seperti yang dijelaskan oleh Pemko Batam.
Dengan jumlah total data yang disebutkan oleh Pemko Batam tersebut, pihaknya menduga bahwa Pemko Batam juga turut menghitung para pedagang pasar seken, yang kerap berjualan di sepanjang jalan raya yang berada tepat di depan Ramayana Jodoh.
