

BATAM, SURYAKEPRI.COM – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Batam menegaskan hujan di wilayah Kepri secara umum masuk kategori hujan sepanjang tahun, dan tidak mengenal musim kemarau dan penghujan.
Selain itu, hujan buatan dengan TMC (teknologi Modifikasi Cuaca) difokuskan untuk menambah volume air waduk Duriangkang dan Mukakuning, yang merupakan sumber air baku bagi masyarkat Batam.
“Tidak ada kaitannya hujan buatan yang menyebabkan banjir di Batam, maupun hujan dari sampai malam hari,” kata Suratman, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim, Rabu (24/6/2020).
Baca:FOTO-FOTO Banjir Singapura: Warga Asal Batam: Di Sini Banjir Besar, Tapi Cepat Surut
Baca:Keuangan 12 Zodiak yang Beruntung Lusa, Usaha Gigih Membuat 5 Zodiak Ini Tajir Melintir
Baca:Dua Bulan Tak Hujan Batam Menjerit, Kini Dua Hari Hujan Banjir Parah di Mana-mana
Suratman menjelaskan, adapun puncak hujan ada di Bulan Mei-Juni, dan Desember-Januari.
“Jadi bulan ini normal dalam kondisi fase puncak hujan, dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal Juli 2020,” ujarnya.
Lanjut Suratman, untuk hujan buatan dilakukan dengan penyemaian awan, sehingga menjadi hujan. Hal itu dilakukan pada pagi dan siang hari yang terfokus untuk area waduk.
“Ya kalau hujan buatan dilakukan hanya di titik tertentu, kalau se-Batam itu tidak mungkin,” ungkap Suratman.(*)
Penulis: romi kurniawan
Baca:Banjir Longsor Terjadi di Pemukiman Warga, Kepedulian Pemko Batam Dipertanyakan
Baca:Numpang Apalagi Korupsi Dana Bansos Covid, Kapolri Tegaskan Bakal Sikat Tegas
Baca:Jaksa Ingatkan Pemko Jangan Main-main Terkait Bantuan Covid-19 bagi Warga