Friday, April 19, 2024
HomeBatamCerita Orangtua Hasan Afriadi ABK Korban di Kapal China, Awalnya Penasaran Tak...

Cerita Orangtua Hasan Afriadi ABK Korban di Kapal China, Awalnya Penasaran Tak Bisa Menghubungi

spot_img

BATAM, SURYAKEPRI.COM – Terbongkarnya kasus penyiksaan terhadap ABK kapal ikan Lu Huang Yuan Yu 118 berbendera China ternyata berawal dari kecurigaan keluarga korban Hasan Afriadi di Lampung.

Awalnya orangtua Hasan mengaku tidak bisa lagi mengontak anaknya yang bekerja di kapal tersebut.

Karena penasaran itulah, ia membuat laporan ke pihak aparat di Indonesia.

Baca:BREAKING NEWS, Pelaku Perampokan di Mitra Raya Batam Ditangkap

Kapolda Kepri, Irjen Aris Budiman mengatakan, ada sekitar 10 WNI di atas kapal, dan awak kapal itu disiksa di atas kapal dengan berbagai alasan.

Aris menjelaskan, informasi penganiayaan yang menyebabkan WNI meninggal didapat dari pihak keluarga korban, karena ia tidak dapat dihubungi.

“Selain itu, ada salah satu ABK WNI yang menginformasikan kepada pihak BIN, bahwa di atas kapal sudah terjadi penganiayaan,” ujarnya.

Lanjut Aris, setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak Lanal, Bakamla, dan kepolisian mengerahkan anggota untuk mengejar kapal di maksud.

“Kami menangkap kapal di laut Traffic Separation Scheme (TSS) di perbatasan Indonesia, Malaysia, di Pulau Rupat sekitar pukul 12.30 WIB, Rabu (8/7/2020),” ungkap Irjen Aris Budiman.

Diberitakan sebelumnya, Anak Buah Kapal (ABK) berwarga Negara Indonesia yang disiksa sampai meninggal di kapal ikan Lu Huang Yuan Yu 118 berbendera China bernama Hasan Afriadi, warga Lampung.

Ia mengalami tindak kekerasan atau disiksa hingga meninggal dunia di atas kapal semenjak tanggal 29 Juni 2020 lalu.

Jenazahnya kemudian disimpan dalam mesin pendingin.

Baca:KRI Bubara 868 Tangkap Dua Kapal Ikan Berbendera China, Selidiki Pembunuhan ABK WNI  

Baca:Hasan Afriadi, ABK Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 Berbendera China Yang Dibunuh Adalah Warga Lampung

Baca:Disperindag Kota Batam Nyatakan Masih Mencari Pemilik Gudang Ponsel Lucky Plaza

“Selain warga negara Indonesia, ada juga 15 WNA Philipina yang mengalami nasib sama. Dimana mereka juga mengalami penyiksaan oleh WNA China,” kata Aris, Rabu (8/7/2020).(*)

Penulis: romi kurniawan

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER