SURYAKEPRI.COM, BATAM – Sengketa kepemilikan Pulau Berhala sudah diputuskan Mahkamah Agung (MA) dan dimenangkan Provinsi Kepri dari Provinsi Jambi, tahun 2012.
Namun, pembangunan di Pulau Berhala itu dinilai tidak maksimal.
Harusnya pembangunan ekonomi di Pulau Berhala bisa maksimal dengan kekayaan alam dan lautnya.
Mantan Wakil Gubernur Kepri, yang juga saat itu ikut berjuang di MK, DR HM Soerya Respationo,SH,MH, Minggu (12/7) mempertanyakan langkah Pemprov Kepri dalam membangun Pulau Berhala.
Sementara di sisi lain, Pemprov Kepri di bawah kepemimpinannya bersama Gubernur saat itu, HM Sani, memperjuangkan agar tidak lepas dari Kepri.
Baca:Warga di Nongsa Bergotong-royong dan Nyatakan Dukungan Penuh Soerya-Iman
Baca:RAMALAN ZODIAK CINTA LUSA, Selasa 14 Juli 2020, Leo Membagikan Impian, Libra Lebih Terbuka
“Kita sudah perjuangkan dan menang saat itu. Jadi pembangunan ekonomi masyarakat, harus dimaksimalkan. Jangan sampai warga pulau Berhala merasa ditinggal lagi,” katanya.
Soerya mengungkapkan, potensi pengembangan ekonomi di Pulau Berhala, sangat besar.
Di antaranya, pariwisata dan perikanan yang bisa dikembangkan di pulau dekat Selat Malaka itu.
“Potensi perikanan di sana besar. Mayoritas masyarakatnya nelayan. Bisa dikembangkan budidaya ikan selain membantu nelayan untuk memaksimalkan tangkapan ikan. Termaksud menghadirkan investor untuk pengalengan ikan,” katanya.