Friday, April 19, 2024
HomeHealthCDC Tegaskan Wabah Covid-19 Akan Terkontrol dalam 8 Minggu Jika Tertib Kenakan...

CDC Tegaskan Wabah Covid-19 Akan Terkontrol dalam 8 Minggu Jika Tertib Kenakan Masker

spot_img

SURYAKEPRI.COM – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menegaskan wabah Covid-19 akan teratasi jika warga tertib mengenakan masker, terutama di dalam ruangan.

Penelitian membuktikan bahwa penggunaan masker wajah di dalam ruangan secara signifikan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus SARS-CoV-2 (coronavirus sindrom pernapasan akut 2) penyebab Covid-19.

Baik Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan masker di dalam ruangan. Jika ini dijalankan secara tertib oleh masyarakat, akan memungkinkan AS mengendalikan pandemi dalam waktu sekitar delapan minggu

Pengakuan oleh WHO pada 9 Juli bahwa virus SARS-CoV-2 dapat bertahan lama di udara dalam bentuk cairan aerosol pernapasan adalah argumen yang kuat untuk wajib menggunakan masker, terutama di dalam ruangan.

Merevisi posisi sebelumnya, WHO sekarang mengakui “transmisi aerosol jarak pendek, terutama di lokasi indoor tertentu, seperti ruang yang padat dan tidak berventilasi selama periode waktu yang lama ketika orang yang terinfeksi tidak berada di dalam ruangan yang sama.”

Pada Selasa (14/7/2020), CDC AS bersama WHO merekomendasikan orang memakai masker untuk memperlambat penyebaran SARS-CoV-2.

“Saya pikir kita menjadi sangat jelas sekarang … Sekarang saatnya untuk memakai masker,” kata Direktur CDC Dr. Robert Redfield saat wawancara dengan Dr. Howard Bauchner, pemimpin redaksi Journal of American Medical Asosiasi (JAMA).

“Saya pikir jika kita bisa membuat semua orang memakai topeng sekarang, saya pikir dalam empat, enam, delapan minggu kita bisa mengendalikan epidemi ini.”

Untuk mendukung rekomendasi barunya, CDC juga merilis sebuah studi baru yang mengatakan gubernur negara bagian dan para pemimpin harus mempertimbangkan perlunya pemakaian masker untuk memadamkan penyebaran SARS-CoV-2.

Studi CDC berpendapat bahwa dengan potensi penularan SARS-CoV-2 secara presimptomatik dan asimptomatik, “adopsi kebijakan secara luas yang membutuhkan pengaturan publik mengenai pemakaian masker harus dipertimbangkan untuk mengurangi dampak dan besarnya gelombang tambahan Covid-19.”

Studi ini menggambarkan pentingnya pemakaian masker dengan mengutip dua penata rambut Missouri yang terinfeksi SARS-CoV-2 yang tidak menularkan virus ke klien mereka karena mereka mengenakan masker sepanjang waktu.

CDC seharusnya tidak kesulian meyakinkan masyarakat AS untuk memakai masker di dalam ruangan karena kebanyakan dari mereka sudah melakukannya.

Sebuah jajak pendapat dari Pew Research Center yang dilakukan pada 4 hingga 10 Juni mengungkapkan 65% orang dewasa AS mengatakan mereka secara pribadi mengenakan masker di toko-toko atau bisnis lain sepanjang atau sebagian besar waktu dalam sebulan terakhir.

15 Persen responden mengatakan mereka melakukan beberapa kali. Hanya 9% orang dewasa mengatakan bahwa mereka hampir tidak pernah mengenakan masker di dalam ruangan.

Anthony Fauci memperingatkan 100.000 kasus baru sehari di AS jika tidak cukup banyak upaya yang dilakukan untuk menekan penyakit itu

Namun, CDC harus memfokuskan upayanya pada Partai Republik. Survei Pew menunjukkan pendukung Demokrat lebih cenderung memakai masker sepanjang atau sebagian besar waktu. Jajak pendapat menunjukkan 76% Demokrat mengenakan masker dibandingkan hanya 53% dari Partai Republik.

WHO rupanya terombang-ambing oleh surat terbuka yang ditandatangani oleh 239 ilmuwan dari 32 negara, yang menyajikan bukti yang menunjukkan SARS-CoV-2 berbentuk aerosol dapat menginfeksi orang. Studi ini diterbitkan 5 Juli di jurnal Clinical Infectious Diseases.

Surat itu berargumen wabah Covid-19 yang berulang dan kelompok infeksi di banyak negara mengonfirmasi bahwa SARS-CoV-2 bertahan di udara dalam ruangan dan menginfeksi orang-orang dekat.

Dikatakan, WHO bersikukuh pada perbedaan buatan antara aerosol kecil dan tetesan yang lebih besar meskipun ada bukti bahwa orang terinfeksi baik dari aerosol kecil maupun tetesan besar. (*)

Editor: Eddy Mesakh | Sumber: IBT

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER