JAKARTA, SURYAKEPRI.COM – Sebanyak 15 bank menjadi penyalur kredit modal kerja korporasi padat karya senilai Rp53,67 triliun.
Pemerintah menunjuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank sebagai Penjamin dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) sebagai Pelaksana Dukungan Loss Limit atas Penjaminan Pemerintah.
Itu dilakukan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk kredit modal kerja korporasi padat karya.
- BACA: Singapura Perkuat Tindakan Stimulus di Tengah Lonjakan Pengangguran
- BACA: Angka Pengangguran di Singapura Naik Tajam, Tertinggi Lebih dari Satu Dekade
- BACA: Output Industri Manufaktur Singapura Melorot 6,7 Persen, Covid Hantam Industri Galangan Kapal
Dalam penyalurannya, pemerintah bekerja sama dengan 15 bank. Sebanyak 15 bank ini membantu menyalurkan kredit modal kerja yang dalam anggaran PEN disiapkan total sebesar Rp53,57 triliun.
Dana tersebut untuk penjaminan kredit modal kerja, dan penempatan dana melalui bank.
Perjanjian Kerjasama dan Nota Kesepamahaman Pemerintah kepada Korporasi Padat Karya dalam rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional dilakukan pada Rabu, (29/7/2020) di Jakarta.
Adapun 15 perbankan yang akan memanfaatkan fasilitas Penjaminan Pemerintah ini adalah:
1. PT Bank Central Asia, Tbk;
2. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk;
3. PT Bank DBS Indonesia;
4. PT Bank HSBC Indonesia;
5. PT Bank ICBC Indonesia;
6. PT Bank Maybank Indonesia;
7. PT Bank Resona Perdania, Tbk;
8. Standard Chartered Bank;
9. PT Bank UOB Indonesia;
10. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk;
11. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk;
12. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk;
13. PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk;
14. Bank DKI;
15. Bank MUFG, Ltd.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap volume dari penjaminan sekarang diharapkan bisa mendukung penyaluran kredit hingga Rp100 triliun agar ikut mengakselerasi ekonomi dan menjadi pelengkap (komplemen) belanja pemerintah.
“Volume dari penjaminan sekarang diharapkan bisa mendukung penyaluran kredit hingga Rp100 triliun.
Kredit modal kerja yang bisa dilakukan ini akan memberikan harapan ekonomi bergerak kembali.
Sehingga dia merupakan komplemen belanja pemerintah yang akan kita akselerasi mencapai lebih dari Rp2.700 triliun hingga akhir tahun,” pungkasnya. (*)
Editor: Eddy Mesakh | Sumber: Kemenkeu