BATAM, SURYAKEPRI.COM – Kasus eksploitasi seksual komersil anak yang menimpa pelajar SMP di Kota Batam, menjadi perhatian Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri.
Ketua KPPAD Provinsi, Erry Syahrial mengaku prihatin dengan munculnya lagi kasus eksploitasi seksual di kalangan remaja di Kota Batam.
- Ada Kapolsek di Karimun Positif Corona, Pejabat Utama Polres Tanjungpinang Diperintahkan Jalani Rapid Test
- Terlalu Berani Bermain Uang Besar, 4 Shio Ini Justru Ketiban Sial
Setelah sebelumnya, dia awal pandemi Covid-19 juga ada kasus serupa yang melibatkan bebebapa remaja di sebagai korban dan pelaku ekspoitasi seksual.
“Ini menunjukkan bahwa kasus eksploitasi seksual terhadap anak mulai meningkat, menimpa remaja dan pelajar,” kata Erry, Rabu (29/7/2020).
Erry menuturkan, kasus ini harus diwaspadai dandipahami oleh orangtua, guru, masyarakat dan anak itu sendiri.
“Ada beberapa faktor anak menjadi korban eksploitasi, salah satunya dari internal anak, orang tua, teknologi, dan ekonomi,” ujarnya.
Erry menjelaskan, kehadiran teknologi tanpa pengawasan pada anak remaja bisa disalahgunakan untuk hal-hal negatif dan membahayakan keselamatan anak yang saat ini banyak muncul kejahatan pada anak berbasis teknologi.
“Meningkatnya kasus anak banyak dipicu oleh kehadiran teknologi informasi dan internet. Ada perubahan trend kasus anak dari modus dan medianya konvensional ke arah media cyber,” ungkap Erry.(*)
Penulis: romi kurniawan
