SURYAKEPRI.COM – Inter Milan santer diberitakan akan mendepak pelatih Antonio Conte dan menggantikannya dengan Massimiliano “Max” Allegri atau Mauricio Pochettino.
Dikutip dari Football Italia, Senin (3/8/2020), penyebab perpecahan Conte dan Nerazzuri akibat ledakan kemarahan sang pelatih.
Conte seharusnya merayakan kemenangan 2-0 saat tandang ke Atalanta pada Sabtu malam, yang memastikan tempat kedua dengan 82 poin, sama dengan raihan poin 2009-10 ketika masih dibesut Jose Mourinho.
Conte juga membawa Nerazzurri hanya terpaut satu poin dari sang juara Juventus, bahkan lebih produktifitas gol lebih baik dan lebih sedikit kebobolan.
- BACA: Ingin Kembalikan Kejayaan Ferdinand-Vidic, MU Bidik Skriniar, Sorong Smalling-Sanchez ke Inter Milan
- BACA: Inter Milan Siapkan Rp4,5 Triliun untuk Kontrak Lionel Messi dari Barcelona
- BACA: Tak Puas dengan Eriksen, Conte Minta Inter Milan Datangkan Pogba
Namun pelatih berkebangsaan Itlia itu menggunakan wawancara pasca-pertandingan (vs Atalanta) untuk menentang hierarki klub, mengklaim bahwa mereka memberikan “perlindungan nol” kepadanya dari serangan media dan tidak mau ditempatkan di posisi itu lagi.
Ada keheningan dari Nerazzurri dan pertemuan puncak diharapkan antara Conte dan direktur Beppe Marotta pada hari ini (Senin).
Laporan berkembang pesat di Sky Sport Italia, Sport Mediaset, La Gazzetta dello Sport, Tuttosport, dan Corriere dello Sport bahwa kerusakan (hubungan Conte dan petinggi klub) tidak dapat diperbaiki.
Meskipun pemecatan tidak mungkin, terutama dengan gaji € 12 juta per musim, sangat masuk akal bahwa Inter dan Conte akan setuju untuk mengakhiri kontrak dengan persetujuan bersama setelah hanya satu musim.
Adapun alternatifnya, Plan B secara luas diyakini Allegri akan menjadi pengganti, yang bagaimanapun dibawa oleh Marotta dari Juventus ketika Conte tiba-tiba berhenti dua hari setelh pelatihan pra-musim pada tahun 2014.