Friday, April 26, 2024
HomeBatamSetelah Dirumahkan Perusahaan, Mantan Pekerja Pabrik di Batam Ini Pilih Jadi Badut,...

Setelah Dirumahkan Perusahaan, Mantan Pekerja Pabrik di Batam Ini Pilih Jadi Badut, Takut Terjaring Razia Satpol PP

spot_img

BATAM, SURYAKEPRI.COM – Setelah dirumahkan oleh perusahaannya, mantan buruh prabrik di Batam, Kepulauan Riau, berusaha bertahan hidup dengan menjadi badut jalanan.

Efek pandemi Covid-19 di Batam, Kepulauan Riau, benar-benar berdampak yang sangat tidak menyenangkan, terutama bagi kaum pekerja alias buruh.

Sejak bulan Maret lalu, awal Covid-19 menyerang Kota Batam, beberapa perusahaan dan sektor usaha lain terpaksa mengambil kebijakan untuk merumahkan para pekerjanya, demi bertahan dan tetap bisa beroperasi.

Hal sama dirasakan oleh Sabrina (nama samaran), wanita berusia 32 tahun warga Kecamatan Batuaji, yang terimbas situasi ini dan terpaksa dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.

BACA JUGA:

“Awalnya dari perusahaan saya dan teman-teman dibilang dirumahkan, dan nanti akan dipanggil lagi. Tapi kayaknya berkelanjutan sih,” ujarnya saat ditemui Suryakepri.com, di kawasan Perempatan Baloi, Selasa (27/9/2020) malam.

Dampak dirumahkan ini, awalnya memang tidak terlalu menyulitkan karena masih memiliki tabungan, serta pemberian hak (gaji) dari perusahaan.

Namun hal itu diakuinya hanya bertahan selama dua bulan. Pada bulan ketiga sejak dirumahkan, Sabrina harus memutar otak guna mencari penghasilan demi bisa membayar kontrakan dan bertahan hidup.

“Sebenarnya sampai hari ini, saya juga masih mencoba mencari pekerjaan ke sana-sini. Tapi untuk saat ini, inilah yang saya lakukan untuk bertahan dulu,” paparnya.

Adapun pekerjaan yang dimaksud adalah menjadi badut yang saat ini marak kita lihat di simpang-simpang lampur merah. Sebelumnya juga di titik-titik yang sama banyak bermunculan “Manusia Silver”.

Takut Terjaring Razia Satpol PP 

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER