Prancis Jadi Target Khusus Teroris, Mendagri Sebut Akan Terjadi Lebih Banyak Serangan

Polisi bertugas di dekat lokasi serangan pisau di sebuah gereja di Nice, Prancis selatan, 29 Oktober 2020. Penyelidikan telah dibuka atas serangan pisau yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan beberapa lainnya terluka. (Foto oleh Serge Haouzi / Xinhua)
Polisi bertugas di dekat lokasi serangan pisau di sebuah gereja di Nice, Prancis selatan, 29 Oktober 2020. Penyelidikan telah dibuka atas serangan pisau yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan beberapa lainnya terluka. (Foto oleh Serge Haouzi / Xinhua)

PARIS,  SURYAKEPRI.COM –  Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memperingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan karena ada kemungkinan peningkatan serangan teroris.

Darmanin menyampaikan hal itu pada Jumat (30/10/2020) menyusul serangan teroris menggunakan pisau di sebuah gereja di selatan Nice, sehari sebelumnya.

“Kita berperang melawan musuh yang ada di dalam dan dari luar. Kita tidak berperang melawan agama, tetapi melawan ideologi,” kata Darmanin kepada radio RTL.

“Sayangnya, kita harus memahami bahwa telah dan akan ada tindakan lain seperti serangan yang sangat mengerikan ini,” katanya. “Prancis sekarang menjadi sasaran khusus.”

BACA JUGA: 

Mengamati frekuensi serangan yang diidentifikasi sebagai terorisme dalam beberapa pekan terakhir, menteri mengatakan bahwa “[Situasi] ini belum pernah terjadi sejak 2015.”

Pemerintah Prancis menaikkan tingkat kewaspadaannya terhadap terorisme ke level tertinggi pada hari Kamis di seluruh negeri.