
WASHINGTON DC, SURYAKEPRI.COM – International Christian Concern (ICC) mendesak pemerintah Indonesia untuk bertindak tegas terhadap pelaku pembunuhan sadis di Desa Lemba Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Empat orang yang dibunuh adalah sekeluarga, terdiri atas suami-istri beserta anak dan menantu. Mereka adalah anggota Gereja Bala Keselamatan (Salvation Army).
Para korban adalah Kapten (pendeta) Arnianto dan Ny. Mpapa (istri) serta Letnan Abram Kako dan istrinya.
Dalam situs ICC, Persecution.org, menyebutkan bahwa lembaga tersebut telah mengetahui peristiwa pembunuhan keji itu, yang terjadi pada 27 November 2020, dimana pelaku membunuh para korban kemudian membakar Pos Pelayanan (semacam gereja cabang) yang melayani jemaat Salvation Army di pedalaman Sulteng.
BACA JUGA:
- Kasus di Palu, Diduga Anak Buah Ali Kalora Ingin Ciptakan Ketakutan
- Kasus Palu, Kapolda Sulteng Bantah Bukan Gereja Yang Dibakar, Tapi Rumah Tempat Pelayanan Umat
- Polisi Ungkap Kelompok Pembunuhan di Poso
ICC menyebutkan bahwa pihaknya telah mendapatkan video dari lokasi kejadian saat proses evakuasi terhadap para korban.
“Dalam video yang dilihat oleh ICC, korban yang hangus ditarik dari tumpukan reruntuhan, dengan asap masih mengepul di latar belakang. Posisi tubuh yang lebih rendah menunjukkan penderitaan dan rasa sakit yang dialami oleh korban sebelum meninggal,” tulis Persecution.org.
“Lemban Tongoa terletak di dalam hutan dimana akses informasi dan transportasi terbatas. ICC akan terus menindaklanjuti untuk mempelajari lebih lanjut detail penyerangan tersebut.”
“Salvation Army memohon dukungan doa “untuk keluarga para korban, untuk gereja, dan untuk perdamaian wilayah”.”