
SURYAKEPRI.COM – Kematian Diego Armando Maradona dinilai tidak wajar. Dugaan sementara, legenda sepak bola itu terbunuh oleh dr Leopoldo Luque. Mungkin dia tidak sengaja.
Polisi telah menggeledah rumah dan kantor dr Leopoldo Luque pada Minggu (29/11/2020). Dia adalah dokter yang merawat Diego Maradona sejak selesai menjalani operasi kepala.
dr Leopoldo Luque menangis saat rumah dan kantornya digeledah oleh polisi.
Dihadapkan dengan dugaan penyimpangan di rumah rawat inap Diego Armando Maradona, Hakim memerintahkan penggeledahan rumah dan kantor dr Leopoldo Luque, dokter pribadi mendiang bintang sepak bola itu
Investigasi diproses, untuk sementara, kematian Maradona dianggap tidak wajar atau akibat tindakan malapraktek yang dilakukan oleh dr Leopoldo Luque.
BACA JUGA:
- Ribuan Bayi di Napoli Diberi Nama Maradona, Dewa Sekaligus si Bajingan Nakal
- Sopir Taksi di Napoli: Kami Anggap Maradona seperti Tuhan
- Napoli Menangis, Warga Tak Pedulikan Covid-19: “Diego Maradona, Napoli Mencintaimu…
Media Argentina, LA NACION, mendapatkan laporan sahih dari sumber peradilan.
“Berdasarkan bukti-bukti yang terkumpul, dianggap perlu dilakukan penggeledahan di rumah dan kantor dokter Luque. Jika kejanggalan di rumah sakit Maradona dipastikan bisa jadi kejahatan pembunuhan,” jelas informan yang dihubungi.
Prosedur di rumah dr Leopoldo Luque, di Adrogué, dimulai pagi-pagi sekali dan berakhir pada pukul 13.30 dengan riwayat medis Maradona yang hilang.
“Folder yang berantakan dengan studi klinis, studi laboratorium, dan laporan lepas dari berbagai spesialisasi di total sekitar 100 lembar.”
Selain itu, dalam operasi tersebut, ponsel dr Leopoldo Luque, dua tablet, dan dua notebook disita.
Penggerebekan diperintahkan dalam kerangka penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa Benavídez Laura Capra dan Wakil Jaksa Agung San Isidro, Patricio Ferrari, dan Cosme Irribaren.
Sumber yudisial menjelaskan bahwa Luque tidak dituntut dalam berkas peradilan. “Tidak ada keputusan yang dibuat saat ini mengenai situasi prosedural siapa pun,” jelas mereka dari Kejaksaan Agung San Isidro dalam siaran pers.
Meskipun dia tidak dipanggil untuk memberikan pernyataan investigasi,dr Leopoldo Luque diberitahu tentang hak dan jaminannya.