

SURYAKEPRI.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) resmi memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer BioNTech, pada Jumat (11/12), dalam perang melawan pandemi virus corona (Covid-19) yang telah merenggut lebih dari 300 ribu nyawa penduduk AS.
Dikutip dari AP, para tenaga kesehatan diperkirakan akan menerima vaksinasi dalam beberapa hari ke depan.
Keputusan FDA ini lahir setelah melakukan penelitian pada hasil uji klinis, tapi juga ditengarai berada di bawah tekanan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Sebelumnya Trump dan jajaran pejabatnya kerap menuding FDA bertindak lambat dan bahkan mengancam akan mencopot kepala FDA Stephen Hahn, jika tidak memberikan persetujuan pada akhir pekan ini.
Keputusan ini akan memulai program vaksinasi terbesar dalam sejarah Amerika Serikat, sekaligus juga akan memiliki pengaruh global mengingat FDA kerap menjadi rujukan negara-negara lain dalam mengambil keputusan.
Program vaksinasi AS diperkirakan akan dimulai pada pekan depan dengan tiga juta dosis akan disebarkan ke berbagai negara bagian, dengan tiga juta dosis lainnya disimpan untuk penyuntikan kedua. Untuk diketahui, vaksin Pfizer mengharuskan dua kali dosis untuk satu orang agar vaksin efektif bekerja.
- baca juga: WHO Imbau Setiap Negara Lakukan Tinjauan Karena Semua Jenis Vaksin Memiliki Efek Negatif
- baca juga: Ini Bocoran Isi Kandungan Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Saja?
- baca juga: Vaksin Covid-19 Gairahkan Industri Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan UMKM