JAKARTA, SURYAKEPRI.COM – Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea Cukai, Syarif Hidayat, membeberkan bahwa penyelundup berusaha menabrak dan melempari kapal patroli Bea Cukai dengan bom molotov.
Syarif Hidayat menjelaskan melalui rilis yang diterima Suryakepri.com, Sabtu (16/1/2021) mengenai kronologi sampai ditembak matinya H Jumhan Bin Selo alias Haji Permata oleh petugas patroli Bea Cukai Tembilahan pada Jumat (15/1/2021) pagi.
Dia memaparkan bahwa pengejaran terhadap kapal penyelundup oleh Satgas patroli laut Bea Cukai Wilayah Khusus Kepulauan Riau dan Bea Cukai Tembilahan.
Pengejaran dilakukan setelah memperoleh informasi intelijen bahwa terdapat empat unit kapal high speed craft (HSC) atau speedboat bermesin 6 x 250 PK tanpa nama dan satu kapal bermuatan banyak orang yang membawa rokok selundupan di perairan Pulau Buluh, Provinsi Riau.
BACA JUGA:
- Kasus Ditembaknya Haji Permata, Bea Cukai: Ada Kejar-kejaran, Pelaku Ayunkan Senjata Tajam ke Badan Petugas
- Bea Cukai Tembilahan Akui Aparatnya yang Tembak Mati Haji Permata, Ini Penyebabnya
- Tokoh Bugis di Inhil Mengecam, Ingin Bea Cukai Buka Informasi Oknum Penembak Haji Permata
Iring-iringan kapal itu cocok dengan informasi intelijen. Sehingga petugas patroli membuntuti mereka sejak perairan Pulau Medang, Lingga, Kepri.
Kapal Patroli BC kesulitan mengimbangi kecepatan kapal-kapal speedboat tersebut karena mereka menggunakan mesin berkapasitas di atas kelaziman. Petugas pun gagal mencegat mereka.
Kemudian, sekitar pukul 09.30 WIB, kata Syarif Hidayat, kapal patroli Bea Cukai kembali mengidentifikasi keberadaan HSC yang membawa rokok ilegal tersebut di perairan Sungai Bela, Indragiri Hilir. Mereka bergerak dari arah Kuala Lajau.
“Setelah meyakini, petugas memerintahkan HSC tersebut untuk berhenti namun tidak dipatuhi dan bahkan berusaha untuk menabrak kapal patroli petugas,” beber Syarif Hidayat.
Karena empat speedboat itu melakukan perlawanan, petugas Bea Cukai memberikan peringatan melalui sirine dan perintah lisan melalui pengeras suara, namun tidak dihiraukan.
BACA:Dianggap Ada yang Janggal, Keluarga Haji Permata Sebut Ada Pelanggaran HAM Berat
Sementara Kapal BC 10009 terus melakukan pengejaran terhadap HSC yang masuk ke arah Sungai Belah, walaupun speedboat itu melakukan manuver berbahaya.
“HSC tersebut berupaya menabrak kapal BC 10009, meskipun demikian Kapal BC 10009 tetap melakukan pengejaran hingga akhirnya anak buah kapal satu dari empat HSC tersebut kabur dengan cara melompat ke air,” kata Syarif.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapati sejumlah tumpukan karton berisi rokok ilegal yang ditutupi terpal.