
SURYAKEPRI.COM – Ole Gunnar Solskjaer akan dapat nama panggilan baru. Manajer Manchester United itu bakal “dianugerahi” nickname The Thinkerman!
Tentu saja tidak ada penganugerahan resmi soal itu. Ini hanya pujian yang diberikan oleh situs berita Manchester Evening News setelah melihat bagaimana manajer asal Norwegia itu mengutak-atik skuadnya musim 2020/21 ini.
The Thinkerman (si pemikir) pernah disematkan kepada Claudio Ranieri ketika membawa Leicester City menjuarai Liga Premier Inggris musim 2015/2016.
Dan, sapaan itu akan diberikan kepada Ole Gunnar Solskjaer jika dia mampu membawa Manchester United menjuarai Liga Premier 2020/21.
Saat ini Manchester United sedang memimpin klasemen Liga Inggris dengan 40 poin, dari 19 laga, dimana mereka unggul dua poin dari Manchester City di posisi kedua.
BACA JUGA:
- LIVERPOOL KALAH DI ANFIELD…!
- Tendangan Geledek Pogba Bawa Kembali MU ke Puncak Klasemen
- Solskjaer Kirim Peringatan Kepada Liverpool, Dia Ingin”Bawa Pulang” Trofi Liga Inggris ke Old Trafford
Namun skuad Pep Guardiola masih menyimpan satu laga, sehingga meskipun MU sudah menjalani 19 laga, mereka belum bisa dinyatakan sebagai juara paruh musim lantaran itu bisa menjadi milik Manchester City jika mereka memenangkan laga melawan West Bromwich Albion pada 27 Januari 2021 di The Hawthorns.
Kembali ke Solskjaer, yang membawa timnya kembali ke puncak klasemen Liga Premier setelah kemenangan 2-1 atas Fulham di Craven Cottage. Ini diraih berkat kemampuan Solskjaer memaksimalkan kedalaman skuad yang dia miliki.
Gagasan tentang kedalaman skuad Manchester United menjadi elemen penting dari tantangan gelar pada 2021 akan tampak fantastis musim panas lalu, ketika fokusnya ada pada jendela transfer yang gagal memenuhi ekspektasi, dimana dia gagal mendapatkan sejumlah pemain incaran.
Manchester United gagal menambal empat posisi yang hendak dibenahi Ole Gunnar Solskaer untuk bisa bersaing memperebutkan gelar musim ini.
21 – Manchester United have won 21 points from losing positions in the 2020-21 Premier League, more than any other side. No team has won more than this in any of the previous 7 seasons in the competition. Determination.
We look at last night's action in our rolling midweek blog.
— OptaJoe (@OptaJoe) January 21, 2021
Tapi tiga setengah bulan kemudian, Manchester United duduk di puncak Liga Premier dan Solskjaer [sesungguhnya] telah menjadi the thinkerman dan ada alasan untuk yakin bahwa penggunaan sumber daya yang cerdik bisa menjadi senjata rahasia jika tim ini masih bersaing untuk perburuan gelar hingga Mei mendatang.
Terlebih lagi, mereka telah melakukannya dengan kontribusi terbatas oleh dua dari tiga pemain yang tiba pada musim panas.
Ya, baik Alex Telles atau Donny van de Beek tidak bisa mendapatkan cukup banyak menit bermain di Liga Premier saat ini, tetapi mereka tetap pemain elite yang mampu turun tangan jika diperlukan.
Yang lain menjadi penerima manfaat reguler dari kebijakan rotasi Solskjaer, yang sekali lagi diperlihatkan dalam kemenangan 2-1 di Fulham.
Tiga perubahan yang dia buat dari skuad yang bermain imbang 0-0 melawan Liverpool pada akhir pekan membuat jumlah perubahan yang dia buat dalam 19 pertandingan Liga Premier musim ini menjadi 55. Tidak ada manajer yang membuat perubahan sebanyak itu.
Bahwa Solskjaer bisa menempatkan pemain sekaliber Eric Bailly, Mason Greenwood, dan Edinson Cavani di bangku cadangan telah menunjukkan banyak hal tentang kedalaman skuad ini sekarang.
Sumber daya itulah yang memungkinkan Solskjaer untuk merotasi sesering yang dia lakukan dan itu membuat pemain tetap segar.