
SURYAKEPRI.COM – Banjir bandang di sejumlah negara bagian Malayisa seiring cuaca ekstrem akhir-akhir ini memantik perdebatan panjang di negeri jiran itu.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Air, mengakui bahwa penggundulan hutan untuk berbagai kegiatan ekonomi dan pembangunan merupakan salah satu penyebab tanah longsor di negara ini.
Menteri Lingkungan Hidup dan Air Malaysia, Datuk Seri Tuan Ibrahim Tuan Man, mengatakan di antara kegiatan pembukaan hutan yang berkontribusi terhadap bencana alam adalah penebangan dan proyek durian Musang King.
Baca: Bayi Ini Diberi Nama Gempi ,Lahir di Tenda Pengungsian Gempa Sulbar
Baca: Peringatan Dini BMKG Hari Ini hingga Besok, Waspadai Gelombang Tinggi di Kepri
Baca: Viral, Perempuan Malaysia Ini Bikin Heboh, Dia Masak Sup Ikan Koi; Rasanya seperti Lele!
“Selain itu bisa juga karena perkebunan sawit, kebun buah dan proyek perumahan, banyak penyebab terjadinya longsor,” ujarnya dikutip Berita Harian, Malaysia, Minggu (24/1).
Ia mengatakan hal ini saat mengomentari laporan-laporan media bahwa banjir besar telah membawa lumpur ke pantai timur Semenanjung selama sepekan terakhir bukan karena faktor alam.
Di sisi lain, Ahli Geologi Teknik dan Mekanika Lahan dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Dr Nor Shahidah Mohd Nazer, mengatakan, situasi diperparah dengan maraknya aktivitas penebangan hutan.
Menanggapi lebih lanjut, Tuan Ibrahim mengatakan, kementeriannya hanya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Laporan Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dipatuhi dalam setiap pengembangan kawasan hutan.

Namun, dia mengatakan izin penebangan untuk kawasan hutan tunduk pada yurisdiksi dan kendali pemerintah negara bagian.