

LONDON, SURYAKEPRI.COM – Munculnya varian SARS-CoV-2 Brasil di Inggris telah menyebabkan kesibukan saat pemerintah mencoba melacak orang yang telah terinfeksi. Mengapa Pemerintah Inggris begitu khawatir?
Tidak banyak yang diketahui tentang variannya tetapi diyakini lebih mudah menular daripada strain aslinya dan ada kekhawatiran vaksin bisa kurang efektif melawannya.
Enam orang dinyatakan positif mengidap virus corona baru varian Brasil di Inggris, tetapi dicurigai hanya lima itulah yang terlacak dengan peluang ada orang lainnya berpotensi berada di mana saja di negara itu.
Apa Itu Varian Brazil?
Inggris telah memberi label varian Brasil sebagai “varian yang menjadi perhatian” dan telah melarang semua penerbangan dari negara tersebut.
Hal ini diyakini berasal dari kota Manaus di Brazillian pada akhir tahun lalu.
Ini pertama kali diidentifikasi pada empat pelancong yang pernah berada di Brasil dan diuji di bandara di luar Tokyo, Jepang.
Dr Susan Hopkins, direktur respon strategis di Public Health England (PHE) mengatakan varian Brazil Manaus mirip dengan varian dari Afrika Selatan, dengan mutasi yang dianggap meningkatkan penularan.
BACA JUGA:
- Uni Eropa Usulkan Tiket Hijau Vaksin Covid-19 untuk Izin Masuk
- Muncul Lagi Varian Baru Virus Corona California, Lebih Menular dan Mungkin Lebih Mematikan
- Dunia Menghadapi Sekitar 4.000 Varian Virus Corona, Perlu Vaksin Lebih Ampuh
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan itu berisi serangkaian mutasi yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk dikenali oleh antibodi yang dikembangkan dari vaksin atau infeksi sebelumnya.
Dr Hopkins berkata: “Manaus secara khusus melaporkan bahwa sejumlah orang terinfeksi kembali dengan varian ini, dan oleh karena itu hal itu menunjukkan bahwa memiliki kekebalan sebelumnya dari infeksi primer tidak cukup untuk mengurangi infeksi dan penularan. Dan itu mungkin juga berdampak pada vaksin.”
Danny Altmann, profesor imunologi di Imperial College, mengatakan kepada Time Radio, sepertinya varian tersebut “menerobos” antibodi yang dibangun oleh infeksi sebelumnya.
Dia mengatakan diperkirakan bahwa populasi Manaus “memiliki salah satu tingkat kekebalan tertinggi di dunia” karena tingkat infeksi yang tinggi pada awal pandemi, “namun mereka menalami gelombang infeksi ulang yang sangat besar ini”.
“Jadi, jika Anda menyatukan dua dan dua, asumsi mereka adalah karena varian baru menerobos antibodi tersebut. Tapi jika itu belum benar-benar terbukti, kemungkinan besar.”